Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Out Bound Travel Indonesia Menggiurkan

Potensi perjalanan wisatawan nusantara ke luar negeri (out bound travel) masyarakat Indonesia diprediksi masih tumbuh stabil di tengah perbaikan ekonomi domestik, pilihan paket wisata yang terjangkau, hingga kelonggaran kebijakan visa di beberapa negara.
Kemah bareng/http://twicsy.com
Kemah bareng/http://twicsy.com

Bisnis.com, JAKARTA—Potensi perjalanan wisatawan nusantara ke luar negeri (out bound travel) masyarakat Indonesia diprediksi masih tumbuh stabil di tengah perbaikan ekonomi domestik, pilihan paket wisata yang terjangkau, hingga kelonggaran kebijakan visa di beberapa negara.

Kementerian Pariwisata bahkan memperkirakan jumlah wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri sudah mencapai 8 juta orang pada tahun lalu.

Meski demikian, pergerakan kunjungan wisatawan Indonesia ke destinasi domestik masih lebih besar sebanyak 260 juta pada periode yang sama.

“Persoalan yang mendasar terletak pada harga akomodasi, misalnya tiket pesawat, hotel, dan paket wisata yang lebih murah ketimbang destinasi lokal. Persepsi masyarakat Indonesia yang cenderung abroad minded juga menjadi salah satu faktor pendorongnya,” kata Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Rudiana di Jakarta, Kamis (30/3).

Sejumlah destinasi, ungkapnya, yang masih menjadi tujuan utama wisatawan Indonesia ke luar negeri antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Singapura, dan Malaysia. Kelima negara tersebut dinilainya memberikan penawaran paling agresif untuk menarik perhatian wisatawan Indonesia.

Mengutip data yang dirilis Henley & Partners Visa Restrictions Index 2017, Singapura menempati peringkat pertama sebagai negara dengan akses visa gratis terbanyak selama 10 tahun berturut-turut.

Menyusul Singapura, Malaysia (2), Brunei (3), Thailand (4), Filipina (5), dan Indonesia (6) tidak bergerak dari peringkat pada tahun sebelumnya.

“Untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tentunya tidak bisa dilakukan dengan satu arah harus resiprokal. Jadi, dengan banyaknya wisatawan lokal yang berwisata ke luar negeri, harapannya wisman yang datang dari luar negeri ke Indonesia juga menjadi bertambah,” ucapnya.

Sementara itu, Vice President Consumer Business PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) I Ketut Alam Wangsawijayamenjelaskan masyarakat Indonesia masih mempertimbangkan jarak sebagai faktor utama ketika memilih tujuan wisata.

Hal itu menjadi alasan dibalik negara tujuan wisata out bound lebih didominasi oleh negara-negara di Asia Tenggara. Selain itu, soal kedekatan budaya dan pengalaman yang berbeda menjadi pertimbangan selanjutnya dalam menentukan negara tujuan.

“Pertumbuhan bisnis perjalanan ke luar negeri sangat stabil pada beberapa tahun terakhir. Segala kemudahan yang ditawarkan mulai dari perbankan, agen perjalanan, dan maskapai penerbangan membuat orang yang sebelumnya tidak memiliki keinginan untuk bepergian ke luar negeri menjadi tertarik,” tekannya.

POPULASI GEMUK

Minat berwisata ke luar negeri yang tinggi dan kondisi ekonomi yang semakin membaik membuat sejumlah negara membidik Indonesia menjadi sasaran utama pasar pariwisata antara lain Hong Kong dan Taiwan.

Jarak perjalanan yang tergolong dekat dan faktor kedekatan budaya menjadi faktor potensial untuk mendorong pergerakanout bound travel dari Indonesia ke sejumlah negara tersebut. Untuk memperpendek kesenjangan, bahkan negara-negara itu mulai berbenah soal sertifikasi halal dan penyediaaan fasilitas keagamaan.

“Kami sudah memiliki kebijakan kelonggaran visa bagi Indonesia sehingga saya yakin ini akan menjadi lecutan yang sangat baik. Dari sisi fasilitas, Taiwan sudah memiliki sertifikasi halal di lebih dari 100 restoran dan hotel. Saat ini, fasilitas publik sudah dilengkapi dengan ruangan berdoa dan kami memiliki setidaknya tujuh masjid di seluruh Taiwan,” tambah Tony Wu, Director of Taiwan Tourism Bureau Kuala Lumpur Office.

Pada 2016, dirinya mencatat kunjungan wisatawan Indonesia mencapai 160.000 orang, atau naik 10% year-on-year (yoy). Pada tahun ini, Tony mematok setidaknya 300.000 turis asal Indonesia bisa mengunjungi Taiwan.

Tak jauh berbeda, Hong Kong Tourism Board menyatakan sebanyak 62 restoran sudah memiliki logo halal, 5 toko dengan sertifikasi halal, dan 3 airline kitchen (Cathay Pasific Cathering Services Ltd, LSG Lufthansa Service Hong Kong Ltd, Gate Gourmet Hong Kong Ltd).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper