Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Korsel - China Memanas, Lotte Group Tetap Berinvestasi di China

Sebelumnya, pemerintah China menutup puluhan toko ritel Lotte, setelah perusahaan tersebut sepakat untuk menyediakan lahan untuk sistem rudal AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), di luar Seoul
Lotte Group akan terus berinvestasi di China meskipun hubungan diplomatik China  Korea Selatan memanas di tengah penggunaan sistem pertahanan rudal AS di Korsel./.Reuters
Lotte Group akan terus berinvestasi di China meskipun hubungan diplomatik China Korea Selatan memanas di tengah penggunaan sistem pertahanan rudal AS di Korsel./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lotte Group akan terus berinvestasi di China meskipun hubungan diplomatik China – Korea Selatan memanas di tengah penggunaan sistem pertahanan rudal AS di Korsel.

Sebelumnya, pemerintah China menutup puluhan toko ritel Lotte, setelah perusahaan tersebut sepakat untuk menyediakan lahan untuk sistem rudal AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), di luar Seoul.

Korsel dan sekutunya Amerika Serikat mengatakan sistem ini dirancang untuk menggagalkan ancaman rudal nuklir Korea Utara, namun Beijing mengatakan radar sistem pertahanan tersebut juga dapat mencapai China.

Media pemerintah China telah menyerukan boikot bisnis Lotte dalam menanggapi penyebaran THAAD.

"Sudah 20 tahun sejak Lotte memasuki pasar China ... ,kami percaya bisnis China masih dalam periode investasi," kata eksekutif tingkat tinggi Hwang Kag-gyu, seperti dikutip Reuters, Senin (3/4/2017).

Hubungan Korsel - China Memanas, Lotte Group Tetap Berinvestasi di China

Hwang Kag-gyu./.Reuters-Kim Hong-Ji

 

 

Media Korsel termasuk Yonhap telah mengangkat kemungkinan Lotte memperhitungkan kembali bisnis di China sebagai reaksi atas tindakan terhadap perusahaan di sana .

Namuin, Lotte belum memberikan strategi untuk mengatasi masalah tersebut selain "menunggu" ketegangan antar kedua negara mereda.

Bulan lalu, Lotte memberikan tulisan besar di department store Lotte di Seoul bertuliskan "(Kami) memahami Anda. Jadi (kita) menunggu."

"Sebagai pasar tujuan, China belum sepenuhnya dikembangkan, terutama di daerah tengah dan barat. Untuk tumbuh secara global, China dibutuhkan," ungkap seorang pejabat Lotte seperti dikutip Reuters.

"Masalah THAAD bukanlah sesuatu yang dapat dipecahkan oleh perusahaan," lanjutnya.

Dari 99 hipermarket Lotte di Cina, 75 telah ditutup oleh pihak berwenang China hingga 2 April, kata seorang juru bicara Lotte Mart. Sebelumnya, Lotte Mart mencatat penjuala di China sebesar 1,13 triliun won (US$1,01 miliar).

China adalah pasar luar negeri terbesar Lotte dan menghasilkan pendapatan sekitar 3 triliun won pada tahun 2016. Negara ini merupakan adalah salah satu dari empat pasar strategis bersamaan dengan Vietnam, Rusia dan Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper