Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Lahan Industri Capai 51 Hektar

Konsultan properti PT Colliers International Indonesia mencatat penjualan lahan industri sepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai 22,82 hektar dari lima kawasan industri.

Bisnis.com, JAKARTA—Konsultan properti PT Colliers International Indonesia mencatat penjualan lahan industri sepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai 22,82 hektar dari lima kawasan industri.

Ferry Salanto, Associate Director Colliers mengatakan, kelima kawasan industri tersebut yakni Modern Cikande Industrial Estate 16,76 hektare milik PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) dan Kota Jababeka seluas 3 hektare milik PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA).

Selanjutnya dari kawasan industri Surya Cipta seluas 1,8 hektare milik PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), Kota Bukit Indah 1,1 hektare milik PT Besland Pertiwi dan Delta Silicon 0,16 hektare milik PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).

Penjualan terbesar dibukukan oleh anak usaha MDLN, yakni PT Modern Industrial Estate di kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE).

MDLN berhasil merealisasikan tujuh transaksi dari empat perusahaan lokal, dua perusahaan China dan satu perusahaan Singapura sepanjang kuartal pertama 2017.

Perusahaan asal Singapura itu bergerak di sektor energi dan membeli porsi terbesar, yakni 6 hektar, dari total penjualan kuartal pertama MDLN sebesar 16,76 hektar. Sektor lainnya yang ikut membeli di antaranya industri kimia, logistik, logam, dan makanan.

“Sebenarnya juga ada penjualan dari Greenland, tetapi manajemennya belum menyampaikan pada kami realisasinya, sehingga sebenarnya realisasinya lebih dari 22,82 hektar ini,” katanya, Selasa (4/4/2017).

Greenland International Industrial Center (GGIC) merupakan kawasan industri milik PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS). Belakangan, Tondy Suwanto, Direktur Independen DMAS mengungkapkan perseroan sudah berhasil menjual 29 hektar pada kuartal pertama tahun ini.

Artinya, penjualan DMAS secara mandiri melebihi total penjualan dari lima kawasan industri lainnya. Dengan begitu, total penjualan lahan industri awal tahun ini mencapai 51,82 hektar.

Selain itu, Colliers juga mencatat adanya transaksi 11 hektar dari PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. atau BEST. Namun, tujuan penjualan tersebut bukanlah untuk kepentingan industri sehingga capaian tersebut dikecualikan dari catatan kinerja penjualan lahan industri kuartal pertama 2017.  

PT Agung Podomoro Land Tbk. juga melepas 216 hektar kepada China Fortune Land Development (CFLD) yang akan dikembangkan perusahaan itu untuk kawasan industri mereka sendiri.

Penjualan awal tahun ini jauh lebih bergairah dibandingkan awal tahun lalu. Menurut catatan Colliers, pada kuartal pertama 2016, penjualan lahan industri hanya sekitar 20 hektar.

Colliers mencatat, secara rata-rata harga lahan industri belum meningkat seiring permintaan yang masih terbatas. Beberapa pengembang lahan industri sudah menaikan harga tahun lalu dan memutuskan mempertahankan tingkat harga itu tahun ini.

Rata-rata harga jual tertinggi masih dikuasi wilayah Bekasi dengan US$219,3 per m2, disusul Bogor dengan US$209,82/m2, Karawang US$182,5/m2, Tangerang US$168,55/m2, dan terakhir Serang dengan US$157,32/m2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper