Bisnis.com, JAKARTA - Penasehat Strategi dan Ekonomi dari Australia, AlphaBeta menemukan bahwa kehadiran layanan ride-sharing seperti Uber, Grab, dan Gojek mampu mengurangi beban perjalanan atau komutasi sebesar Rp138 triliun pada tahun ini.
Berdasarkan laporan yang diterima Bisnis dari AlphaBeta, mereka melakukan survei untuk penelitian tersebut di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali dengan 4.000 mitra pengemudi dan 1.000 pengguna Uber.
Dalam laporan penelitian yang berjudul Memikirkan Kembali Mobilitas Perkotaan di Indonesia - Peran Layanan Mobilitas Bersama, ride sharing berpotensi mengurangi 46.000 hektare lahan yang saat ini masih dimanfaatkan sebagai lahan parkir di 33 kota di Indonesia.
Selain itu, ride sharing juga memberikan peluang ekonomi kepada 7 juta masyarakat Indonesia pada 2020. AlphaBeta menemukan pertumbuhan paling pesat di Indonesia dalam 15 tahun ke depan berada di kota-kota menengah seperti Pekanbaru, Palembang, Semarang, dan Makassar.
Kondisi ini diprediksi akan memberikan imbas pada waktu tempuh perjalanan 1,9 menit untuk setiap penambahan 100.000 orang di sebuah kota. Padahal beban saat ini mencapai Rp498 triliun, dan pada 2020 diperkirakan bertambah 41% menjadi Rp703 triliun.
Menurut Fraser Thompson, Direktur AlphaBeta, mobilitas bersama atau ride sharing dapat memotong beban biaya perjalanan hingga Rp138 triliun atau setara dengan US$10 miliar. Adopsi penggunaan ride sharing alias nebeng ini bisa menghemat 71 juta perjalanan dengan kendaraan di Indonesia pada 2020.
Saat ini untuk layanan ride sharing, Uber memiliki layanan yang disebut UberPool dan Grab memiliki GrabHitch.