Bisnis.com, JAKARTA — Warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro sudah mulai melakukan aktivitas seperti hari-hari setelah terpapar bau tidak sedap dari kebocoran gas saat proses perawatan sumur (work over) di Pad A milik Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ).
Sebelumnya, bau itu membuat 27 warga mendapat perawatan karena mengeluh mual-mual. Satu warga lainnya yang sempat dirujuk ke rumah sakit karena mengalami muntah-muntah dan pusing juga sudah pulang.
Kepala Desa Sambiroto Sudjono mengatakan reaksi tubuh warga akibat bau busuk memang berbeda-beda. Jika sistem kekebalan tubuhnya lemah bisa mual pusing dan muntah. Bahkan pingsan.
"Kalau yang kuat ya biasa. Warga yang merasa lemas kemudian langsung mendapat penanganan medis secara cepat," jelasnya dalam siaran pers yang dilansir JOB PPEJ, Selasa (11/7/2017).
Warga yang mencium bau tak sedap itu berada di RT 9 hingga RT 12. Pihak desa bersama dengan operator JOB PPEJ langsung mengevakuasi warga untuk mendapat penanganan medis. Mereka kemudian diobservasi di rumah masing-masing. Satu orang, Supiatun (52), warga Rt. 11 Rw. 02 di rujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina.
Sementara itu, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) memastikan bau tidak sedap yang tercium warga bukan akibat adanya pipa gas yang bocor.
Bau tidak sedap yang tercium warga pada Senin (10/7/2017) itu terjadi saat dilakukan kegiatan work over (perawatan sumur) di PAD A, tepatnya saat pencabutan cubing.
“Semburan bau tidak sedap itu sudah berhasil kami atasi. Penanganan terhadap wara yang mulai-mual pun sudah langsung dilakukan. Intinya, situasi sudah aman dan terkendali. Meski begitu kami meminta maaf atas ketidaknyamanan akibat bau tidak sedap itu,” kata Field Admin Superintendent (FAS) JOB PPEJ, Akbar Pradima.
Akbar menjelaskan pekerjaan perawatan sumur atau work over adalah kegiatan rutin dalam industri migas. Meski sudah berupaya hati-hati dan cermat, tetapi tetap ada risiko semburan bau tidak sedap. Karena itulah, pihak JOB PPEJ tiap tahun selalu melakukan pelatihan situasi tanggap darurat bersama warga di daerah sekitar wilayah operasi.
Kecepatan penanganan penyebaran bau tidak sedap ini, lanjut Akbar, merupakan hasil simulasi penanganan situasi tanggap darurat yang rutin dilakukan bersama warga.
“Manajemen JOB PPEJ mengucapkan terima kasih karena warga selama ini mendukung simulasi penanganan situasi tanggap darurat. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan kerjasama yang selama ini diberikan warga sehingga JOB PPEJ bisa beroperasi dengan lancar,” katanya.