Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Eceran Maret 2025 Tumbuh 5,5%, Lebih Tinggi dari Perkiraan

Kenaikan penjualan eceran ditopang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, hingga rekreasi dan pakaian.
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan kinerja penjualan eceran Maret 2025 yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil/IPR tumbuh 5,5% secara tahunan. Lebih tinggi dari proyeksi BI sebelumnya yang sebesar 0,5%, tetapi lebih rendah dari Maret 2024 yang mencapai 9,3%. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan pada Maret 2025, IPR tercatat sebesar 248,3, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2% secara tahunan atau (year on year/YoY). 

“Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Subkelompok Sandang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/5/2025). 

Ketiga kelompok tersebut masing-masing tumbuh 6,8%, 9,2%, dan tertinggi pada kelompok Subkelompok Sandang sebesar 12,4% (YoY). 

Penjualan eceran turut meningkat signifikan secara bulanan mencapai 13,6% month to month (MtM) dibandingkan dari Februari 2025 yang hanya tumbuh 3,3%. 

Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (15,1% MtM), Barang Budaya dan Rekreasi (8,3%), serta Subkelompok Sandang (35,7%). 

Peningkatan tersebut sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.

Kenaikan indeks signifikan berasal dari kelompok Makanan, Minuman, Tembakau dari Februari sebesar 304,5 poin menjadi 350,6 poin pada Maret 2025 atau menjelang Idulfitri. 

Satu-satunya kelompok yang mengalami kontraksi di tengah peningkatan penjualan eceran secara umum berasal dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dengan indeks yang menurun dari 106,3 pada Februari menjadi 103,3 pada Maret. 

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diprakirakan menurun. 

Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper