Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Importir Berisiko Ditertibkan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau DJBC kembali menggelar rapat koordinasi perkembangan penertiban importir berisiko tinggi setelah sebelumnya berhasil memblokir ratusan importir bermasalah.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau DJBC kembali menggelar rapat koordinasi perkembangan penertiban importir berisiko tinggi setelah sebelumnya berhasil memblokir ratusan importir bermasalah.

Rakor tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Jaksa Agung M Prasetyo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala PPATK Kiagung Ahmad Badaruddin, dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi.

Dirjen Bea dan Cukai Haru Pambudi yang dijumpai di kompleks DPR RI belum lama ini mengatakan, rakor tersebut pada dasarnya membahas perkembangan penertiban importir nakal.

Adapun beberapa waktu lalu, sebanyak 65 importir diblokir otoritas kepabeanan karena terbukti tidak patuh pajak. Pemblokiran itu merupakan kelanjutan pemeriksaan kepatuhan terhadap 725 importir berisiko tinggi.

Pada fase pertama Ditjen Bea dan Cukai berhasil memblokir 674importir, 30 perusahaan gudang berikat yang tidak menyampaikan SPT. Selain itu, sebagai langkah preventif, mereka telah memblokir izin 9.568 perusahaan yang tidak melakukan kegiatan lebih dari 12 bulan, mencabut izin 50 perusahaan penerima fasilitas gudang berikat, dan 88 penerima fasilitas kawasan berikat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper