Bisnis.com, JAKARTA-- Broker menilai cara-cara tradisional sudah tidak lagi ampuh menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
Country Director Century 21 Indonesia Hendry Tamzel, industri properti yang udah beranjak dewasa. Dimana semua stakeholders yang terlibat di dalamnya memiliki profesionalisme dengan mengkombinasikan antara sebuah sistem management individu, management kerja dan management profesi yang dikelola dengan baik.
“Tidak seperti broker jaman dahulu, yang dapat berjalan meski dengan bersolo karir. Broker tradisional bekerja tidak mementingkan kolaborasi (networking) dan management yang professional, sehingga tidak sedikit yang layu sebelum berkembang,” katanya melalui siaran pers dikutipSenin (4/9).
Hendry menagatakan, sekarang ini agen broker properti berorientasi kepada sebuah komunitas pemasar properti, dimana antara satu pemasar dengan pemasar lain memiliki ikatan emosional sebagai sebuah keluarga, yang saling membantu dan berbagi.
“Property brokerage community yang kuat, akan mampu men-deliver (mendistribusikan) semua service lebih cepat dengan harga yang rasional, sehingga konsumen lebih terpuaskan. Dengan property brokerage community yang solid, maka orientasi kepada market itu bisa lebih jelas dan fokus. Sehingga keberhasilan dari bisnis property brokerage itu berkaitan erat dengan human Management,” ungkap Hendry.
Property brokerage community
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Associates Executive Director Century 21 Indonesia Daniel Handojo menyatakan, tujuan IPAF 2017 diadakan, selain sebagai wadah para property agent membangun jaringan profesionalisme dalam sebuah komunitas di bidang transaksi properti, juga untuk memberikan motivasi kepada seluruh property agent dalam menghadapi tantangan yang ada di dunia properti.
Daniel mengatakan, seorang pemasar properti yang tidak memilik community atau tergabung dalam sebuah brand property brokerage, maka dia tidak bisa berkolaborasi, sehingga tidak dapat melayani dengan cepat. Adahal pasar sudah menuntut itu sebagai suatu keharusan.
Karena itu, dalam 3 tahun akhir ini strategi Century 21 Indonesia berorientasi mempersolid property brokerage community yang memiliki brand kredibel, terintegrasi, dan sinergitas yang baik. Daniel optimis , dengan property brokerage community yang solid, Century 21 Indonesia menjadi kekuatan sangat strategis sebagai market leader dan rujukan konsumen dan pebisnis properti di Indonesia.
“Strategi telah membuah hasil dengan meningkatnya pertumbuhan transaksi, yang tahun ini kami prediksi naik hingga 20 persen, dibanding tahun 2016. Dan kami bersyukur kantor-kantor baru (member broker) Century 21 Indonesia juga tumbuh signifikan. Sekarang hampir mencari 100 kantor member broker tersebar di 27 kota besar di Indonesia dan didukung sekitar 8.000 marketing associated,” tandas Daniel.
Daniel menyebutkan, sehingga Agustus 2017, transaksi banyak berasal dari secondary market yakni sebesar 60%, sedangkan dari primary market sebesar 40%. Berdasarkan wilayah, penjualan terbanyak disumbangkan oleh wilayah Jabodetabek