Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI akan menjual 20 MW listrik dari excess energi yang dihasilkan oleh Pabrik Gula (PG) Djatiroto dan PG Assembagoes kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur.
Direktur Utama PTPN XI, M. Cholidi mengatakan saat ini PTPN XI dan PLN dalam tahap perjanjian kesepakatan (MoU) dan diharapkan produksi kelebihan energi dari pengembangan Cogeneration diluar masa giling melalui pengoperasian boiler dan turbine generator bisa segera didistribusikan ke PLN pada 2018.
"Kedua PG yang dipilih untuk menyuplai energi ke PLN ini karena keduanya yang sedang dalam investasi besar yakni revitalisasi untuk peningkatan kapasitas," katanya seusai penandatanganan MoU PTPN XI dengan PLN dan PT Surveyor Indonesia di Surabaya, Jatim, pada Rabu (20/9/2017).
Cholidi menjelaskan nantinya dari peningkatan kapasitas pabrik gula Djatiroto dari 7.500 Ton Cane per Day (TCD) menjadi 10.000 TCD pada 2018 tersebut bisa menghasilkan sampai 20 MW. Sedangkan kebutuhan energi PG hanya sekitar 6 MW, sehingga kelebihannya dijual kepada PLN.
"Namun, sementara yang dijanjikan ke PLN hanya 10 MW dari masing-masing PG. Ke depan, kalau ini berkembang dengan bagus bisa ditingkatkan lagi," katanya.
Cholidi menambahkan kerja sama dengan PLN ini juga bagian dari upaya PTPN XI menuju diversifikasi. PTPN XI juga tengah merancang bisnis pengembangan produk pertanian kacang edamame.
"Dalam waktu dekat kami akan MoU dengan produsen edamame, kita juga akan support energinya," tambahnya.
General Manager PLN Distribusi Jatim, Dwi Kusnanto, menjelaskan MoU tersebut merupakan komitmen antar kedua pihak, di mana PLN siap menampung energi yang dihasilkan PTPN XI.
"Dalam peraturan menteri ESDM sudah jelas disebutkan bahwa PLN selaku pemegang usaha kelistrikan bisa memanfaatkan pemegang izin operasi ketenagalistrikan yakni PTPN XI, jadi ini legal," ujarnya.
Di Jatim, kata Dwi, kerja sama seperti ini sudah pernah ada sebelumnya di mana PLN bersinergi dengan Pemkot Surabaya untuk pengelolaan sampah di Benowo untuk dijadikan energi listrik tenaga sampah, serta di excess power dengan PG pesantren milik PTPN X.
"Sudah banyak varian untuk energi terbarukan, mulai dari air atau mikrohidro, sampah, dan biomasa, bahkan di pukau-pulau kecil sekitar Madura ada pengembangan energi terbarukan dengan teknologi hybrid," katanya.