Bisnis.com, JAKARTA- Kebutuhan pengguna data terhadap data-data Badan Pusat Statistik (BPS) diakui terus meningkat.
Kendati demikian, Kepala BPS Suhariyanto mengakui terkadang data-data yang dirilis BPS tersebut tidak menyenangkan sejumlah pihak, terutama untuk data yang tidak positif.
Menurut Suhariyanto, data-data yang tidak menyenangkan itu seharusnya menjadi bahan untuk memperbaiki kesalahan di masa mendatang.
"Data BPS juga bisa jadi peringatan apakah suatu kebijakan yang ditempuh juga telah sesuai dengan tujuan pembangunan," ujar Suhariyanto dalam sambutan ketika membuka Seminar Nasional “Merancang Format Masa Depan Pengumpulan Data Statistik dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi, di Gedung Utama BPS, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Seminar nasional tersebut diselenggarakan BPS bertepatan dengan perayaan Hari Statistik Nasional (HSN) 2017. Penetapan itu berdasarkan ketetapan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik sebagai upaya untuk menyusun pembangunan berencana.
BPS menghadirkan narasumber dari lintas kalangan yakni pemerintahan, pengusaha, serta kementerian atau lembaga (K/L). Adapun narasumber yang hadir antara lain Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Franciscus Welirang, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik M. Ari Nugraha serta Bupati Bojonegoro Suyoto.