JAKARTA — PT Duta Paramindo Sejahtera menilai sejak periode penurunan penjualan industri properti pada 2014 sampai dengan 2015, saat ini pihaknya mulai mencatatkan peningkatan yang signifikan hingga 200%.
Marketing Director PT Duta Paramindo Sejahtera Jeffry Yamin mengatakan penjualan saat ini terasa berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang sangat lemah. Sejak tahun lalu hingga September ini, dari proyek Green Pramuka City di Jakarta Pusat perusahaan sudah meraup penjualan untuk 1.800-an unit.
Adapun, dari unit siap huni sekitar 1.700 unit diharapkan dapat terjual hingga 90% sepanjang kuartal IV/2017 ini. Perusahaan pun berencana menggelar sejumlah promo akhir tahun yang menarik.
“Promo untuk Oktober saja kami akan beri kemudahan cicilan hingga 120 kali bagi konsumen yang tidak memenuhi persyaratan perbankan untuk mengambil kredit pinjaman tetapi lulus BI Checking,” katanya akhir pekan lalu.
Menurut Jeffry, saat ini perusahaan memiliki sembilan menara yang sudah siap dihuni. Untuk menara delapan yang dilepas tahun lalu sudah mencatatkan penjualan 60%, sedangkan menara kesembilan yang dirilis Juli lalu sudah terjual sekitar 40% atau 400 unit studio seharga Rp400 jutaan sudah habis.
Adapun, harga tiap unit yang saat ini berkisar dari Rp400 jutaan — Rp1 miliar. Menurut Jeffry, proyek apartemen kelas menengah milik perusahaan masih menjadi yang terfavorit di kelasnya karena akses yang mudah untuk menjangkau ruang publik maupun transportasi umum.
Sejak 2010 mulai dibangun, proyek ini telah menjalani dua tahap pengembangan dengan sembilan menara di dalamnya. Rencananya, ada dua tahap pengembangan lagi yang akan dilakukan dengan membangun delapan menara baru sehingga total mencapai 17 menara.
Jeffry optimistis ke depan kondisi politik dan perekonomian Indonesia akan semakin membaik dengan prediksi sejumlah pakar yang mengatakan pertumbuhan bisa mencapai 5,7%. Sebab, dengan hal itu masyarakat akan lebih mudah mengeluarkan dana untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun investasinya.
“Kami tidak pernah menargetkan waktu penyelesaian 17 menara Green Pramuka. Namun, jika semua kondisif dipastikan akan segera rampung dalam waktu dekat, untuk tahun depan kami berencana membangun dua menara lagi,” ujar Jeffry.
Saat ini pihaknya mencatat penghuni Green Pramuka mencapai 6.000 kepala keluarga dengan tingkat rerata hunian menara 1 — 4 sebanyak 80% dan menara 5 — 9 sebanyak 30%.
Proyek yang dibangun di atas lahan milik PT Angkasa Pura seluas 12,9 hektare dengan izin pembangunan 20% ini juga diharapkan menjadi jawaban atas tantangan pasokan hunian di tengah kota saat ini.
Jeffry menuturkan dengan harga serupa satu unit rumah di kawasan pinggiran Jakarta, masyarakat akan lebih memiliki kualitas hidup yang baik jika memilih apartemen tengah kota. Menurutnya, pemgembangan Green Pramuka saat ini juga sudah sesuai dengan minat konsumen saat ini.
“Paling penting diingat ini apartemen kelas menengah yang hanya menyediakan 1:10 fasilitas parkir, selebihnya kami telah mentelaah kebutuhan hunian bagi konsumen Jakarta yang benar-benar ingin tinggal di kota.”
Ke depan, menurut Jeffry, industri akan selalu bersaing pada dua poin yakni konsep dan pasar yang dipilih, serta cara perusahaan memberikan kemudahan bayar bukan harga satu unit tetapi semakin mudah dan murah maka akan semakin banyak menarik konsumen.
Permudah Kredit, Penjualan Green Pramuka Melonjak
PT Duta Paramindo Sejahtera menilai sejak periode penurunan penjualan industri properti pada 2014 sampai dengan 2015, saat ini pihaknya mulai mencatatkan peningkatan yang signifikan hingga 200%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ipak Ayu H Nurcaya
Editor : M. Rochmad Purboyo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
32 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Pertamina Tak Khawatir Dampak Rupiah Anjlok: Kami Sudah Mitigasi
33 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
1 jam yang lalu