Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjebak Perang Tarif, Maskapai Sulit Bayar Bengkel Pesawat

Maskapai penerbangan kesulitan membayar biaya perawatan pesawat saat low seaseon (penumpang sepi), karena mereka terjebak perang tarif.
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id
GMF AeroAsia/gmf-aeroasia.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai penerbangan kesulitan membayar biaya perawatan pesawat saat low seaseon (penumpang sepi), karena mereka terjebak perang tarif.

Richard Budihadianto, Ketua IAMSA (Indonesia Aircraft Maintenance Services Association), mengatakan saat low season biasanya terjadi perang tarif antarmaskapai. Tiket dijual di bawah harga pasar supaya tetap kompetitif.

"[Januari] sampai Mei hampir semua maskapai bayar [biaya perawatan pesawat] telat karena low season," katanya hari Rabu (7/2/2018).

Dia menjelaskan harga tiket yang rendah akan mempengaruhi tingkat pendapatan maskapai. Padahal, biaya perawatan pesawat cukup besar dan harus selalu diutamakan tanpa ada toleransi.

Menurutnya, pada titik tertentu maskapai cenderung lebih efisien apabila memiliki fasilitas perawatan pesawat terbang (maintenance repair overhaul/MRO) sendiri. Terlebih jika maskapai tersebut memiliki jumlah pesawat yang banyak dengan tingkat utilitas tinggi.

Namun, lanjutnya, modal untuk investasi MRO sendiri dapat membebani pihak maskapai. Terutama bila biaya operasional lebih besar dibandingkan dengan pendapatan maskapai.

"Maskapai yang tidak banyak memiliki pesawat biasanya akan memercayakan perawatan pesawat kepada perusahaan MRO," ujarnya.

Saat ini, perusahaan MRO yang ada di Indonesia yakni PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk. dan Batam Aero Technic milik Lion Air Group. Adapun, Sriwijaya Air Grup saat ini sedang membangun Sriwijaya Maintenance Facility.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper