Ketiga, kualitas infrastruktur Indonesia yang masih belum tinggi sehingga perlu adanya keberlanjutan prioritas pembangunan infrastruktur. Apalagi, pemerintah telah memulai rencana pembangunan infrastruktur yang ambisius, mencakup 247 proyek strategis nasional dengan total biaya 32% dari produk domestik bruto (PDB).
Belanja negara di bidang infrastruktur–yang didukung oleh penerimaan pajak–harus bisa memastikan rencana tersebut. Pasalnya, hal ini juga berpengaruh pada potensi terpacunya investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Alhasil, peluang kerja bagi angkatan muda pun terbuka.