Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian berkonsentrasi untuk meningkatkan produksi rempah-rempah sebagai upaya mengembalikan kejayaan masa silam.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 triliun untuk memuluskan program tersebut. Dia berharap dengan dana sebesar itu mampu mendongkrak produksi rempah dalam negeri.
“Hasilnya nanti baru bisa dirasakan 4—5 tahun ke depan, tapi sekarang kita persiapkan bibit-bibit unggul untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia. Jadi kita anggarkan Rp2,7 triliun,’ katanya pada Rabu, (28/2/2018).
Dia menambahkan lembaganya serius dalam program ini sebab menganggap rempah-rempah sebagai komoditas strategis selain komoditas hortikultura dan perkebunan pada umumnya.
Komoditas pala dan lada sebagai rempah-rempah akan ia dorong produktivitas bibitnya agar semakin bagus. Selain itu, ada pula kopi, kakao dan mangga yang akan didorong kemajuannya seiring komoditas rempah.
“Kami akan menonjolkan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki orientasi ekspor tinggi seperti pala, kakao dan kopi. Kami menyiapkan bibit unggul untuk mengekspor komoditas tersebut,” katanya.
Kementan sudah mempersiapkan benih-benih unggul untuk meningkatkan produktivitas sejak tahun lalu. Amran menyebut potensi pasar bagi rempah nasional tergolong besar oleh sebab itu produktivitas akan terus didorong.
Namun Amran belum memiliki target produksi tertentu, dia menjanjikan angka tersebut tahun ini akan naik dibandingkan dengan tahun lalu.
“Target masih kita lihat nanti,” katanya.