Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Property Watch memprediksi harga tanah untuk perumahan di wilayah Jakarta Timur semakin melesat.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan berdasarkan survei harga tanah yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW) pada kuartal empat 2017, pergerakan harga di Jakarta Barat menunjukkan pertumbuhan tertinggi secara triwulan sebesar 2,33%, diikuti Jakarta Timur 1,98%, Jakarta Selatan 1,95%, Jakarta Utara 1,85%, dan Jakarta Pusat 1,67%.
Meskipun begitu, dalam 3 tahun terakhir tercatat pertumbuhan tertinggi masih berada di Jakarta Timur sebesar 5,19% per tahun rata-rata. Sementara Jakarta Barat menempati urutan kedua sebesar 4,77%, Jakarta Pusat 4,54%, Jakarta Selatan 4,5%, dan Jakarta Utara terendah 3,79%.
“Pergerakan harga di Jakarta Timur relatif masih didominasi pertumbuhan yang terjadi di wilayah Cakung dan Pulogadung serta di sekitaran Cawang,” ungkap Ali melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (21/3/2018).
Ali menjelaskan pada awalnya pertumbuhan harga tanah di Jakarta Barat relatif mengalami kenaikan di sekitar Kembangan dan Kalideres. Seperti yang diketahui pada daerah tersebut memang sedang menjamur proyek properti. Sebut saja misalnya; investor asal Korea Selatan, GS E&C Group yang menggandeng pengembang lokal Vasanta Indoproperti dalam menggarap pasar hunian vertikal di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Bisnis mencatat kawasan ini juga telah lebih dulu ada Keppel Land asal Singapura dan China Communication Construction Group (CCCG) asal Cina merambah kawasan Jakarta Barat. Keppel Land siap membangun menggarap proyek apartemen baru di area Daan Mogot untuk menambah portofolio perseroan menjadi 7.000 unit. Perusahaan juga telah menggarap di Cengkareng yakni West Vista sedangkan CCCG menggarap Daan Mogot City.
Sementara itu di daerah Jakarta Timur, baru-baru ini hadir proyek apartemen JKT Living Star, PT Sindeli Propertindo Abadi yang menginvestasikan dana sebesar US$150 juta untuk membangun daerah Pasar Rebo. Proyek apartemen ini nantinya akan terdiri dari enam tower hunian yang merangkum 3.648 unit dan satu pusat perbelanjaan.
Masih ada juga di Jakarta Timur, PT Bakrie Pangripta Loka (BPL) unit usaha dari PT. Bakrieland Development, Tbk (ELTY) melakukan serah unitnya kepada salah satu pemilik unit ruko tiga lantai Sentra Timur Commercial Park 8.
Ada pun harga tanah di Jakarta Pusat khususnya wilayah Gambir dan Kemayoran mengalami pertumbuhan di atas rata-rata. Ada pula daerah Menteng sempat yang mengalami kenaikan meskipun diprediksi masih bersifat harga semu dan bukan harga transaksional.
Pergerakan harga juga masih terjadi di Jakarta Selatan dampak pembangunan infrastruktur seperti mass rapid transit (MRT) yang melintas disana. Wilayah Jakarta Utara yang menempati pertumbuhan harga tanah terendah disebabkan koreksi harga yang terjadi dalam 3 tahun terakhir, meskipun pada triwulan akhir 2017 mulai mencapai keseimbangan pasar baru.
Pertumbuhan tinggi yang terjadi di wilayah Jakarta Timur masih berpotensi untuk naik lagi menyusul harga pasaran tanah di wilayah ini yang masih terendah dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta yaitu sebesar Rp 8,2 juta per meter persegi. Sementara itu, harga rata-rata tertinggi berada di Jakarta Pusat sebesar Rp 19,5 juta per meter persegi.