Bisnis.com, JAKARTA – Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (HIMPULI) merekomendasikan agar iklim investasi pada industri peternakan ayam lokal diperbaiki jika ingin menembus pasar global.
Ketua Himpuli, Ade M Zulkarnaen mengatakan Iklim investasi sekarang ini untuk ayan lokal belum kondusif karena masih dibatasi pendanaanya sebesar Rp10 miliar di luar sarana dan prasarana.
“Bagaimana kita bisa berkelanjutan menembus pasar global kalau investasinya dibatasi. Rp10 miliar hanya bisa menghasilkan sekitar 500 ribu DOC per bulan atau 6 juta ekor per tahun,” katanya pada Selasa (24/4/2018).
Ade menambahkan sementara permintaan lokal masih belum terpenuhi karena dibatasi investasi, tapi peternak juga didorong untuk ekspor. Oleh sebab itu dia meminta agar pemerintah merevisi aturan investasi tentang ayam lokal.
Menurutnya, produksi ayam lokal berkisar 310 juta ekor per tahun. Sementara permintaan dari konsumen bisa dua kali lipat dari itu.
Dia menekankan bahwa tren perdagangan ayam dunia sudah berubah dari ayam seragam (broiler) ke ayam berwarna. Menurutnya pemerintah berpeluang mengambil celah karena Indonesia sudah memiliki strain ayam berwarna atau ayam lokal.
“kita punya sunber daya genetiknya. Tinggal bagaimana sumberdaya genetik ini kita perbaiki mutu genetiknya agar kita bisa juga [ekspor] ke luar,” tutupnya.