Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Kunjungi Kebun Rakyat di Riau, Darmin: Peremajaan Sawit Mendesak

Presiden Joko Widodo akan meresmikan program peremajaan sawit rakyat seluas 15.000 hektare yang melibatkan 5.000 petani swadaya di Rokan Hilir, Riau.
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, ROKAN HILIR--Presiden Joko Widodo akan meresmikan program peremajaan sawit rakyat seluas 15.000 hektare yang melibatkan 5.000 petani swadaya di Rokan Hilir, Riau.

Peresmian tahap ketiga ini, menjadi lanjutan program setelah sebelumnya dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan (September 2017) dan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (November 2017).

Program replanting tahap ketiga ini merupakan peresmian serentak di Riau yang merupakan provinsi dengan luas lahan untuk program peremajaan sawit rakyat terbesar di Indonesia.
Sementara untuk tahun ini, program peremajaan sawit rakyat di Provinsi Riau ditargetkan menjangkau 25.423 Ha lahan yang tersebar di 8 kabupaten, yakni Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Rokan Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, serta Bengkalis.

Sebagai bagian program prioritas pemerintah, peremajaan sawit rakyat bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan peremajaan sawit rakyat sudah mendesak karena sebagian besar kebun kelapa sawit rakyat telah berusia tua, sehingga produktivitasnya rendah.

“Rendahnya produktivitas ini menyebabkan berkurangnya pendapatan dan menurunnya tingkat kesejahteraan petani,” ujar Menko Darmin Nasution, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/5/2018).

Adapun pembiayaan pelaksanaan program peremajaan ini menggunakan dana pungutan ekspor produk sawit yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan alokasi senilai Rp 25 Juta/Ha dikombinasikan dengan dana swadaya petani serta dapat dikombinasikan juga dengan dana perbankan atau sumber pendanaan lain yang dapat meringankan beban petani.

Berdasarkan hasil studi Universitas Stanford, sektor kelapa sawit berperan penting bagi pengurangan angka kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.

Sejak tahun 2000, diperkirakan 10 Juta orang yang keluar dari garis kemiskinan setidaknya terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan ekspansi sektor sawit, sementara setidaknya 1,3 Juta orang yang hidup di pedesaan berhasil keluar dari garis kemiskinan karena ekspansi sektor sawit secara langsung.

Sebelumnya, menurut keterangan tertulis dari Biro Pers Setpres, Presiden pun menyebutkan tujuan replantingu ntuk area-area kebun sawit milik rakyat adalah supaya produksi per hektarnya bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat.

"Sebetulnya sudah terlambat replanting yang kita lakukan itu karena umurnya banyak yang lebih dari 25 tahun. Itu sudah gak produktif secara hitung-hitungan," tuturnya seusai mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper