Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menilai hanya 1% kontraktor swasta yang bisa menikmati proyek strategis nasional.
Hal itu dikeluhkan Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman N. Karumpa karena pihak kontraktor swasta menurutnya tidak diberi kesempatan yang cukup untuk terlibat mencicipi proyek infrastruktur pemerintah.
Dia mengatakan, saat ini hampir Rp6.000 triliun digelontorkan pemerintah dalam membiayai 16 proyek stategis nasional.
Rukman menyebut, proyek-proyek besar itu semua dikerjakan oleh BUMN.
Di sisi lain, kata dia, dari sekitar 147.000 pelaku kontruksi swasta hanya 1% saja yang bisa mencoba ‘bergabung’ dengan BUMN dalam memanfaatkan berkah pembangunan tersebut. Itupun hanya perusahaan-perusahaan kontraktor swasta besar.
“Ada pada posisi 1% saja itu saja pengusaha besar [swasta], 1% loh pengusaha yang besar, 1% coba dimanfaatkan benar-benar untuk bisa bergabung dengan BUMN itu,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (28/5).
Baca Juga
Padahal, kata dia, pihak swasta pun mampu mengawal proyek pembangunan pemerintah jika diberi kesempatan yang lebih besar.
“Bisa dong, kami juga mampu, kenapa enggak. Cuma memang kualifikasi untuk kelas itu kan masih didominasi BUMN, itu yang ingin kami ubah dalam pangsa pasar itu,” imbuhnya.