Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menggulirkan program terobosan bagi usaha kecil menengah untuk berdagang di dalam lapak daring.
Program bertajuk Ramadhan Express sebagai bagian dari gerakan Ayo UMKM Jualan Online ditargetkan dapat merangkul 18.000 UMKM ke dalam marketplace.
"Dengan Ramadan Express, kami mengambil pendekatan jemput bola agar UMKM berjualan online. Tim kami mendatangi langsung sentra UMKM untuk membantu mereka teregistrasi di dalam marketplace," ujar Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Program Prioritas dan Ekonomi Digital, Lis Sutjiati di Jakarta pada Senin (28/5/2018).
Program tersebut bertujuan membantu UMKM mendongkrak penjualannya melalui platform daring terutama berbagai usaha mikro yang menghasilkan berbagai barang incaran selama Ramadan seperti baju muslim, peralatan salat, kue kering, dan sebagainya.
Lis menyatakan program itu berlangsung sejak 29 Mei 2018 hingga 12 Juni 2018. Program tersebut bakal mengkurasi (mengelola benda-benda dalam pameran) berbagai UMKM di 10 kota besar yaitu Banda Aceh, Bandung, Jakarta, Makassar, Padang, Samarinda, Solo, Surabaya, Bukittinggi, dan Tasikmalaya.
Program itu turut melibatkan langsung enam marketplace ternama yaitu Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Blanja, Shopee, dan GrabFood.
Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Herustiati menyatakan pemerintah terus mengupayakan optimalisasi platform daring untuk pemasaran produk UMKM. Targetnya, terdapat 8 juta UMKM memanfaatkan platform daring pada 2020.
Berdasar data McKinsey, pertumbuhan transaksi UMKM melalui kanal daring tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hanya saja, baru 4,6 juta UMKM dari total 59,9 juta UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform daring untuk memasarkan produknya.