Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Italia Mereda, Fokus Investor Global Beralih

Kini perhatian investor beralih ke rilis data tenaga kerja Amerika Serikat, dengan tingkat upah diperkirakan naik dan tingkat pengangguran akan bertahan di level terendah sejak tahun 2000.
Investor di Bursa AS.
Investor di Bursa AS.

Bisnis.com, JAKARTA - Meredanya sejumlah gejolak di beberapa negara berhasil meredam kekhawatiran pelaku pasar global pada perdagangan Jumat (1/6/2018).

Kini perhatian investor beralih ke rilis data tenaga kerja Amerika Serikat, dengan tingkat upah diperkirakan naik dan tingkat pengangguran akan bertahan di level terendah sejak tahun 2000.

Terkait ancaman aksi saling-lempar tarif antara AS dan negara mitranya, investor menilai hal itu tidak akan berakhir dalam bentuk perang dagang.

Keyakinan investor didukung oleh sentimen positif dari Italia. Partai populis Italia, Partai Liga dan 5-Star Movement, berhasil menyelamatkan rencana koalisi dengan membentuk pemerintahan baru pada Kamis (31/5/2018), sehingga mengakhiri guncangan politik di Negeri Spaghetti selama tiga bulan terakhir.

Kesepakatan koalisi tersebut juga menghilangkan risiko terlaksananya pemilu ulang, sebuah prospek referandum yang mengakibatkan aksi jual besar-besaran di pasar keuangan Italia pekan ini.

"Mungkin akhirnya kita berhasil, setelah terlalu banyak hambatan, serangan, ancaman, dan kebohongan," kata Ketua Partai Liga Matteo Salvini setelah kesepakatan itu diumumkan, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/6/2018).

Selain Italia, guncangan di Brazil juga telah mereda pada Kamis (31/5/2018). Brazil memperlihatkan tanda-tanda untuk kembali normal setelah serikat pekerja minyak mengakhiri demo mereka lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Serikat pekerja minyak FUP secara mengejutkan mengakhiri aksi mogok kerja selama 72 jam, setelah pengadilan mengancam akan memberikan denda jika mereka melanjutkan aksi.

Adapun rilis data tenaga kerja AS pada Jumat (1/6/2018) merupakan yang terbaru sebelum rapat kebijakan Federal Reserve pada 12-13 Juni 2018. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya pada tahun ini dalam rapat tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Bloomberg/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper