Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas pemasokan barang untuk ritel-ritel modern diproyeksi kembali normal pada akhir Juni, seiring kembali beroperasinya pabrik-pabrik dan angkutan barang.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) Susanto mengatakan, arus pasokan ke ritel-ritel modern diprediksi baru akan memenuhi 80% dari kapasitas normal pada 25 Juni dan berangsur-angsur memenuhi 100% dalam beberapa hari setelahnya.
“Prediksi saya, 25 Juni sudah mulai memasok, mungkin baru 80%. Mulai kirim barang kan H+7 [Idulfitri]. Pabrik juga baru mulai lagi produksi, baru bisa kirim reguler, tidak bisa kirim langsung,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/6/2018).
AP3MI mencatat, biasanya untuk pasar modern kategori hypermarket membutuhkan pasokan barang sekitar 50.000 item, supermarket 15.000—20.000 item, dan minimarket 3.500 item.
Saat ini, lanjutnya, gudang-gudang untuk pusat distribusi sudah kembali buka. Namun, dari sisi pemasok masih libur. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh karyawan yang masih mengambil waktu libur Lebaran hingga akhir pekan ini.
Kendati stok barang di gudang-gudang distributor sudah mulai berkurang karena adanya peningkatan konsumsi, dia memastikan pasokan produk seperti makanan dan minuman di ritel modern tetap aman hingga aktivitas logistik kembali normal.
Tak hanya itu, dia memastikan ketersediaan barang jelang Pilkada serentak pada 27 Juni juga akan aman. Hal itu disebabkan karena pemasok telah mulai menyuplai barang ke berbagai lokasi sejak periode pra-Ramadan dan Lebaran.
“Tahun ini liburnya panjang. Untuk pasokan ke ritel modern, distributor sudah bela-belain memasok sebelum Lebaran. Prediksi saya, [stok barang untuk ritel modern] pada 26 Juni sudah normal. Akhir Juni pabrik produksi, truk juga bisa jalan. [Stok] Buat Pilkada juga aman.”