Bisnis.com, JAKARTA -- Pengusaha ritel modern menjamin stok barang pascalebaran akan tetap aman, pasalnya arus suplai akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan konsumen jelang Asian Games dan Hari Belanja Diskon Nasional.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun ketika Lebaran, peritel biasanya sudah menyediakan stok cadangan (buffer stock) yang signifikan untuk kebutuhan selama 4—6 pekan.
“Pengisian stok sudah diperhitungkan dengan adanya peningkatan transaksi dan konsumsi. Biasanya dipotong konsumsi, [stok barang di ritel modern] masih aman untuk 3—4 pekan setelah setelah Lebaran,” tuturnya.
Aprindo meyakini dengan logistik atau stok yang cukup aman di ritel modern, harga barang akan lebih stabil baik sebelum, saat, maupun sesudah Lebaran. Apalagi, kata Roy, peritel telah memasok barang 2—3 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bulan biasa.
Adapun, lanjutnya, stok barang yang disediakan di ritel modern biasanya sejajar dengan peningkatan konsumsi masyarakat saat periode Lebaran yang diprediksi naik 10%. Aprindo sendiri memproyeksi pertumbuhan penjualan ritel modern saat Lebaran tahun ini mencapai 15%—20% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode Lebaran 2017 yang hanya 5%.
Sementara itu, Ketua Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menegaskan agar peritel tidak takut untuk meningkatkan stok barang setelah Lebaran karena permintaan konsumen diyakini tetap tinggi seiring dengan akan digelarnya beberapa acara besar.
“Setelah Lebaran selesai pada Juni, peritel jangan takut [memperbanyak] stok, karena akan ada event Asian Games 2018 dan Hari Belanja Diskon Indonesia. Ini adalah momentum tepat untuk menyetok, jangan sampai kehilangan peluang akibat tidak ada stok.”