Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku industri fesyen streetwear lokal dari Indonesia berharap produknya dapat menembus pasar Amerika Serikat.
Pemilik Paradise Youth Club Hendrick Setio mengungkapkan Amerika Serikat merupakan pasar yang menantang bagi pelaku industri fesyen streetwear.
"Pasar Amerika Serikat itu sulit ditembus," katanya, dalam Konferensi Pers Agenda Show dari Bekraf, Jumat (22/6/2018).
Adapun Paradise Youth Club merupakan salah satu brand lokal yang difasilitasi Bekraf ke pameran streetwear Agenda Show di Amerika Serikat pada 28-30 Juni.
"Harapannya dengan ikut Agenda Show akan membuka peluang, menjalin kemitraan, bertemu distributor," ujarnya.
Dia menambahkan tantangan dari pasar Amerika Serikat adalah jika belum mengenal pasar dan peminat masih sedikit, biaya pengiriman dapat membuat produk tidak kompetitif.
"Ada yang mau tapi kalau sedikit, pengiriman juga jauh nanti pengaruh ke harga produk. Jadi kalau bisa ada kerja sama, ada distributor, pembelinya ada, lebih bagus,"katanya.
Barry Arief Wijaya, Marketing Director Potmeetspop mengatakan selama ini pihaknya baru menjajal pasar Asia. Untuk itu, kesempatan promosi ke pasar Amerika dapat menjadi peluang yang sangat baik.
"Kami lakukan persiapan untuk Agenda Show agar nanti bisa kenal distributor di sana. Harapannya produk kami bisa diterima pasar Amerika Serikat," katanya.
Terdapat lima brand yang difasilitasi Bekraf ke pameran Agenda Show yaitu Elhaus dengan modern menswear dandenim, Paradise Youth Club dengan inspirasi gaya hidup 90's skate dan musik, OldblueCo yang fokus pada produksi denim, Monstore dengan koleksi unisex, apparel dan home, serta Potmeetspop dengan denim modern asal Bandung.
Untuk diketahui, Agenda Show merupakan pameran fesyen khusus kategori streetwear, action sport, denim, footwear, surfing dan skate. Sejak 2003, Agenda Show sudah dihadiri oleh lebih dari 10.000 pengunjung dari berbagai negara diantaranya konsumen, media, distributor dan influencers Dari Amerika Serikat dan 50 negara lain di dunia.