Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus menggenjot kinerja ekonomi kreatif subsektor kuliner melalui sejumlah program permodalan dan pemasaran.
Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Bekraf, mengatakan kuliner menjadi salah satu prioritas untuk program permodalan di Bekraf.
Beberapa inisiatif permodalan yang dilakukan seperti Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) dengan total dana Rp6 miliar.
Selain itu, melalui Food Startup Indonesia (FSI) yang diselenggarakan sejak 2016, Fadjar mengatakan Bekraf juga memfasilitasi pengusaha rintisan (startup) di bidang kuliner untuk bertemu dengan investor.
“Bekraf mencatat outcome dari Food Startup Indonesia telah mengalirkan investasi sekitar Rp25 miliar dari berbagai investor ke tujuh startup dari venture capital, angel investor, dan korporasi,” katanya, akhir pekan lalu.
Untuk target investasi dari penyelenggaraan FSI 2018, Fadjar mengatakan sangat situasional karena Bekraf hanya memfasilitasi. Adapun kesepakatan antara startup dan investor tergantung kecocokan dari kedua belah pihak hingga akhirnya terjadi kesepakatan atau injeksi modal.
Namun, Bekraf, ujarnya, terus berupaya melakukan kurasi pada startup kuliner yang berpotensi menarik minat investor.
Melalui program permodalan, dia menambahkan, diharapkan pelaku usaha kuliner dapat mengembangkan bisnisnya sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi subsektor kuliner ke PDB ekonomi kreatif.
Seperti diketahui, subsektor kuliner tercatat berkontribusi paling tinggi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif. Data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat kontribusi subsektor kuliner pada PDB ekonomi kreatif pada 2016 mencapai 41,40% dengan pendapatan Rp382 triliun.
“Jika semakin banyak investasi ke ekosistem Food Startup Indonesia maka akan semakin berkembang [usaha kuliner],” katanya.
Penyelenggaraan acara olahraga berskala internasional Asian Games pada Agustus mendatang juga diyakini bakal mendongkrak sektor ekonomi kreatif Tanah Air, termasuk kuliner.
Sappe Mangiring, Direktur Pemasaran Dalam Negeri Deputi Pemasaran Bekraf, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Commitee (Inasgoc) untuk dapat mempromosikan subsektor kuliner dan fesyen ke delegasi asing.
“Untuk kuliner, rencananya kami ingin memperkenalkan soto dan kopi, venue rencananya di Jakarta tapi masih dalam perbincangan,” ujarnya.
Selain itu, Bekraf juga menggelar pameran bertajuk Kreatifood untuk membuka akses pasar pelaku usaha kuliner. Sappe mengatakan pesertanya merupakan alumni dari program FSI yang berjumlah ratusan pelaku usaha kuliner.
Melalui sinergi program, katanya, nantinya usaha kuliner yang telah terlibat dalam program FSI akan dilibatkan dalam pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Tugas kami di ranah hilir mencari akses pasar untuk produk yang dihasilkan agar sampai ke konsumen,” ujarnya.