Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatigede baru bisa dimulai pada 2020. Kementerian memerlukan waktu dua tahun untuk menyiapkan proyek ini agar layak investasi.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Sri Hartoyo mengatakan proyek SPAM Jatigede merupakan salah satu proyek yang ditawarkan kepada investor lewat kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Dia menambahkan, pihaknya bakal meminta PT Sarana Multi Infrastruktur untuk menyusun outline business case (OBC) proyek SPAM Jatigede.
OBC adalah dokumen analisis terkait kelayakan, biaya, manfaat dan risiko dari rencana proyek. "Jadai ini masih dalam tahap awal sekali. Samapi 2019 kami masih persiapan, 2020 baru kita mulai," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (9/7/2018).
Baca Juga
Menurut Sri, SPAM Jatigede akan memanfaatkan debit air dari Waduk Jatigede, Sumedang. Air akan dialirkan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri di Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon. Investasi SPAM Jatigede ditaksir mencapai Rp4 triliun dan akan dikerjakan dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, SPAM dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik sedangkan pada tahap kedua sebesar 2.000 liter per detik. Walhasil, total kapasitas SPAM Jatigede bakal mencapai 3.500 liter per detik.
Dalam catatan Bisnis.com, saat sedikitnya ada tiga proyek SPAM dengan skema KPBU yang sudah berjalan, yakni SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, dan SPAM Umbulan. SPAM Karian juga tengah disiapkan dengan skema KPBU yang mana saat ini tengah dalam tahap studi kelayakan.