Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shanghai Percepat Pembatalan Pembatasan Investasi Asing

Otoritas di Shanghai akan mempercepat upaya untuk membatalkan pembatasan investasi asing di sektor manufaktur mobil
Tesla/Reuters
Tesla/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas di Shanghai akan mempercepat upaya untuk membatalkan pembatasan investasi asing di sektor manufaktur mobil.

Hal itu dikatakan seorang pejabat pemerintah, sehari setelah pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, berkomitmen akan membangun pabrik mobil di kota itu.

Awal tahun ini, pemerintah China mengatakan akan membatalkan pembatasan kepemilikan asing bagi perusahaan yang membuat kendaraan hibrida listrik atau mobil listrik sepenuhnya pada 2018 dan semua usaha otomotif pada 2022.

Pengumuman ini menandai pergeseran kebijakan besar di pasar mobil top dunia yang telah membatasi kepemilikan asing. Pembatasan di sektor ini sebesar 50% selama lebih dari dua dekade.

Huang Ou selaku Wakil Direktur Komisi Ekonomi dan Teknologi Informasi Shanghai mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa pemerintah kota terlibat dalam persiapan untuk mendukung proyek Tesla, yang ditetapkan sebagai proyek investasi asing terbesar di wilayah tersebut.

"Langkah selanjutnya adalah pemerintah kota melakukan pekerjaan dukungan agar proyek dapat beroperasi secepat mungkin. Sejalan dengan rencana negara, kami akan mempercepat pembatalan pembatasan kepemilikan asing di sektor manufaktur mobil," katanya dikutip dari Reuters, Kamis (12/7).

Huang menolak berkomentar nilai proyek pembangunan pabrik yang rencananya berkapasitas memproduksi 500.000 mobil listrik Tesla setahun. Dia pun enggan membeberkan waktu  pembangunan pabrik itu.

Seperti dikutip bisnis.com sebelumnya dari Reuters CEO Tesla Elon Musk menandatangani perjanjian dengan pemerintah China untuk mendirikan pabrik baru di Shanghai pada Selasa (10/7).

Pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi produsen mobil listrik sebesar dua kali lipat. Rencana pembangunan pabrik di China sudah muncul sejak sebelum Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan tarif impor baru.

Kesepakatan itu diumumkan setelah Tesla menaikkan harga mobilnya yang dijual di China hingga 70% untuk mengompensasi tarif impor baru yang diterapkan Tirai Bambu atas produk-produk AS.

Reuters melansir Rabu (11/7), Pemerintah Shanghai menyambut baik langkah Tesla untuk berinvestasi di pabrik baru serta riset dan pengembangan (Research and Development/R&D). Shanghai dikenal sebagai pusat industri otomotif China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper