Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha sektor pariwisata memprediksi jumlah wisatawan nusantara yang outbound atau melancong ke luar negeri tahun ini akan meningkat 10% dibandingkan dengan tahun lalu.
Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan minat wisatawan nusantara (wisnus) untuk ke luar negeri semakin tinggi seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tahun ini kami prediksi ada peningkatan sebesar 10% dari tahun lalu, yang mencapai sekitar 8 juta,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (18/7/2018). Menurutnya, destinasi yang paling banyak diminati adalah kawasan Asean, yakni Malaysia dan Singapura.
Asnawi memperkirakan jumlah wisnus yang melancong ke luar negeri bakal lebih tinggi lagi sepanjang sisa tahun ini, seiring dengan mahalnya harga tiket penerbangan domestik sehingga banyak warga Indonesia yang lebih memilih berpelesir ke negeri orang.
Di sisi lain, Vice President Brand and Communication Panorama Group AB Sadewa menjelaskan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia berdampak pada kenaikan jumlah wisnus yang melakukan wisata ke luar negeri.
Menurutnya, kendati terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, minat wisnus ke luar negeri tahun ini tetap stabil dibandingkan dengan tahun lalu. Dia memprediksi dalam 1—2 tahun ke depan, Jepang akan menjadi destinasi terfavorit, menggantikan popularitas Eropa dan Turki 3—4 tahun lalu.
Kendati demikian, ujarnya, tidak bisa dipungkiri destinasi-destinasi eksotis seperti Rusia juga akan semakin naik daun ke depannya. Selain itu, destinasi wisata religi juga menarik minat para wisnus.
“Pasar paket wisawa religi ini menarik untuk digarap karena mereka yang muslim tidak hanya ke Timur Tengah, tetapi bisa ke Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru tanpa harus takut memakan makanan nonhalal,” ucap Sadewa.
POPULARITAS JEPANG
Bagaimanapun, General Manager Operation Officer H.I.S Indonesia Arief Kurnia menilai destinasi wisata ke luar negeri yang mengalami peningkatan permintaan tertinggi tahun ini adalah Jepang. Wisnus yang pergi ke Negeri Sakura tahun ini naik 25%—30% dari tahun lalu.
Dia mengatakan sepanjang tahun lalu, wisnus yang berkunjung ke Jepang mencapai sekitar 220.000 orang. Tahun ini, jumlahnya diprediksi bertambah menjadi sekitar 260.000—270.000 orang.
“Kebanyakan mereka pergi ke Jepang saat musim semi [sakura] dan musim gugur. Mereka mengambil paket umum yang berdurasi 7 hari 5 malam untuk berwisata ke Jepang.”
Tingginya minat wisatawan asal Indonesia untuk pergi ke Jepang dipicu oleh gencarnya promosi pariwisata Pemerintah Jepang dalam menyambut Tokyo Olympic pada 2020. Arief menuturkan, Jepang secara masif mempromosikan Hokkaido, Sapporo, dan daerah lain di luar Tokyo dan Osaka.
Menurut Arief, tren kunjungan wisnus ke Jepang akan semakin tinggi hingga 2020. Pasanya, ada kecenderungan para wisnus tak hanya pergi sekali saja ke Negeri Matahari Terbit, tetapi berkali-kali di daerah yang berbeda-beda.
Sementara itu, VP Commercial Dwidayatour Hendriyapto mengatakan jumlah wisatawan nusantara yang menggunakan jasa perusahaannya untuk perjalanan ke luar negeri meningkat sebesar 15% sepanjang tahun lalu. “Destinasi terfavoritnya Korea Selatan, Turki, dan Dubai.”
Jumlah Wisatawan Nasional yang Outbound
---------------------------------
Tahun Jumlah (juta jiwa)
---------------------------------
2013 6,9
2014 6,7
2015 6,6
2016 7,0
2021* 10,6
---------------------------------
*) Ket: angka proyeksi
Sumber: Statista, diolah
Jumlah Pergerakan Wisatawan Nasional
-------------------------------------------------------------------------------------
Tahun Jumlah (juta jiwa) Pertumbuhan y-o-y (%)
-------------------------------------------------------------------------------------
2011 6,75 8,26
2012 7,40 10,42
2013 8,00 7,66
2014 7,80 -1,57
2015 7,90 0,12
2016 (Jan-Okt) 6,60 1,97
-------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: Pusdatin Kementerian Pariwisata dan Badan Pusat Statistik, diolah