Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo III (Persero) melalui anak usahanya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port), akan mendivestasi saham PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) yang selama ini mengelola kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik.
BKMS merupakan perusahaan patungan dari BJTI Port dengan kepemilikan saham 40% dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) dengan kepemilikan saham 60%. Adapun UEPN adalah anak perusahaan PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo.
Direktur Utama BJTI Port Hot Rudolf Marihot mengatakan kerja sama Pelindo III dengan AKR di BKMS sedang dievaluasi karena realisasi tingkat pengembalian investasi dari kerja sama itu lebih rendah dari proyeksi sehingga tidak menguntungkan secara komersial.
“Manajemen BJTI melihat potensi risiko yang timbul karena leverage bisnis yang tidak sustainable dalam memberikan laba bagi perusahaan sehingga kami berencana pull out dari kepemilikan di BKMS,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/8/2018).
Sebagai pengelola kawasan industri yang berdiri sejak 2013, BKMS hingga Juli 2018 memiliki kewenangan untuk mengelola lahan seluas 1.027 hektare dengan total aset Rp4,94 triliun.
Hot menyebutkan laba BMKS hingga Juli 2018 turun signifikan sehingga joint venture itu tidak dapat memberikan kontribusi bagian laba atas usahanya kepada BJTI Port. Kondisi itu membebani dan dapat menyebabkan kinerja BJTI Port tahun ini tidak tercapai.
Kondisi itu juga tecermin pada cashflow (kas) BKMS yang hingga kini belum membayarkan dividen kepada para pemegang saham atas laba perseroan sejak 2015 hingga 2017. Dengan demikian, BJTI Port perlu melakukan langkah strategis melalui penjualan saham di BKMS dan menggunakan dana hasil penjualan untuk kebutuhan investasi core business sebagai terminal operator.
“BJTI Port akan pull out sampai dengan keseluruhan saham senilai 40% serta menunjuk kantor jasa penilai publik (KJPP) untuk melakukan due diligence atas valuasi saham BKMS. Diperkirakan kajian atas divestasi saham BKMS akan selesai awal triwulan IV/2018," kata Hot.