Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Thailand Siapkan Investasi Pabrik Ethanol di Indonesia US$250 Juta

Kementerian Perindustrian mengungkapkan perusahaan asal Thailand telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal di dalam negeri terkait dengan produksi ethanol dengan nilai investasi sekitar US$250 juta.
/Jibiphoto
/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mengungkapkan perusahaan asal Thailand telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal di dalam negeri terkait dengan produksi ethanol dengan nilai investasi sekitar US$250 juta.

Penggunaan ethanol akan membuat emisi atau gas buang pada kendaraan dapat lebih rendah dan impor bahan bakar fosil akan berkurang.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Harjanto, mengungkapkan, perusahaan yang telah menyatakan minatnya tersebut adalah TPK Ethanol Co.,Ltd.

“Kemarin datang lagi pengusaha dari Thailand, mau invest ethanol, menggunakan singkong karet,” kata Harjanto kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menuturkan, penggunaan ethanol sudah mencapai 85% di Thailand, dan 100% di Brasil. Indonesia, lanjutnya berarti memiliki potensi dengan adanya pengusaha yang telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal terkait dengan ethanol.

Menurutnya, bahan bakar fosil bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti fosil pada kendaraan hibrida colok listrik atau (plug in hybrid electric vehicle/PHEV). Sebagai langkah awal, lanjutnya, dirinya akan mengusulkan E20, dan akan terus meningkat hingga akhirnya mencapai E100.

Tidak hanya pada PHEV, kendaraan sepeda motor sebagai pengkonsumsi bahan bakar terbesar juga dapat menggunakan ethanol sehingga penggunaan bahan bakarnya bisa lebih irit lagi.

“Saya akan usulkan [ke Menteri Perindustrian], kemarin ada B20, kita mungkin B20 untuk fuel yang euro 4. E20. Jadi kita bisa menurunkan lagi emisi. Kemudian itu menghemat devisa negara dari fossil fuel yang diimpor, double-double. Pertama 20 naik 85 jadi 100 seperti bagaimana yang dilakukan Brasil,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya telah meminta perusahaan asal Thailand tersebut membuat surat resmi terkait dengan minatnya untuk menanamkan modal di dalam negeri mengenai produksi ethanol.

Perusahaan tersebut, lanjutnya bisa mendapatkan tax holiday mengingat investasi terkait hal itu baru pertama kali. Kemudian, ujarnya beberapa tempat di dalam negeri bisa menjadi lahan untuk ditanami singkong karet dalam membuat ethanol.

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan siap mengimplementasikan penggunaan biosolar dengan kadar fatty acid methyl ester (Fame) 20% alias B20 sesuai dengan standar Euro yang ditetapkan.

Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan industri otomotif siap membantu pemerintah untuk menghemat devisa. “Pada kesempatan ini, kami ingin menegaskan kembali bahwa kami siap B20 sesuai dengan standar Euro yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 ICE BSD, Tangerang.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan jika industri otomotif sudah siap dengan B20 maka yang lain pasti siap. “Karena teknologi yang paling complicated di otomotif,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper