Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi BBM Bioetanol Pertamina Dirancang Capai 640.000 KL pada 2029

Kapasitas produksi bioetanol Pertamina ditargekan mencapai 640.000 kilo liter (KL) pada 2029 mendatang.
Truk Scania berbahan bakar bioethanol. /Volskwagen
Truk Scania berbahan bakar bioethanol. /Volskwagen

Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menargetkan kapasitas produksi bioetanol mencapai sekitar 640.000 kilo liter (KL) pada 2029 mendatang. 

Target itu disampaikan CEO Pertamina NRE John Anis dalam diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Energy Transition Roadmap” di paviliun Indonesia yang diselenggarakan di perhelatan World Water Forum ke-10 pada Senin (20/5/2024).

“Dibentuknya Pertamina NRE merupakan bentuk komitmen Pertamina guna mendukung pemerintah menuju target Net Zero Emission,” kata John seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (21/5/2024). 

Dalam presentasinya, John menyampaikan bahwa Pertamina NRE menjadi ujung tombak dalam strategi membangun bisnis rendah karbon. 

Sejumlah portofolio bisnis menjadi prioritas strategis Pertamina NRE, antara lain gas to power, geothermal, efisiensi energi, hidrogen bersih, dan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Selain itu terdapat juga bisnis baterai, bisnis karbon, serta bioethanol. 

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, Pertamina NRE memproyeksikan permintaan Pertamax Green pada 2034 mencapai 51 juta KL. 

Selain bioetanol, Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang dari geothermal dan energi terbarukan lainnya mencapai sekitar 6 gigawatt (GW), kapasitas produksi hidrogen bersih mencapai sekitar 77 ribu ton per tahun (ktpa), dan kurang lebih 19 juta ton CO2 kredit karbon diperdagangkan.

Beberapa inisiatif Pertamina yang dapat mendorong dekarbonisasi cukup signifikan untuk sektor hulu migas dan sektor industri lainnya antara lain efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS/CCUS), serta kredit karbon berbasis solusi alam (nature based solutions/NBS) maupun berbasis teknologi. 

Khusus untuk kredit karbon, Pertamina NRE telah memperdagangkannya di bursa karbon dan transaksi perdagangan telah mencapai total volume sekitar 561 ribu ton CO2 hingga saat ini. Pembeli kredit karbon berasal dari sektor industri pertambangan, perbankan, maupun penerbangan.

Untuk geothermal, Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) menargetkan kapasitas terpasang dari area geothermal yang dioperasikan sendiri mencapai 1,4 GW pada tahun 2029. 

Saat ini kapasitas terpasang geothermal PGE mencapai 672 MW dan akan meningkatkannya secara agresif baik secara organik maupun anorganik. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah mengkaji kemungkinan pemberian subsidi anyar untuk produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan bauran bioetanol. 

Kajian itu sejalan dengan usulan PT Pertamina (Persero) pada tahun lalu untuk menghapus atau meniadakan produk BBM dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite dalam beberapa tahun ke depan.  

Pertamina mendorong pengembangan bensin bauran etanol 7% (E7) atau Pertamax Green 92 untuk menggantikan posisi Pertalite sebagai jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP). Artinya, anggaran kompensasi atau subsidi diusulkan untuk dialihkan pada Pertamax Green 92. 

“[Bioetanol] tetap subsidi lagi, kita hitung supaya nanti kita ini targetnya yang kita subsidi orang yang pantas disubsidi,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/5/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper