Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Italia Turunkan Target Defisit Setelah Kritik dari Uni Eropa

Italia menetapkan target defisit tahun 2019 pada 2,4% dari Produk Domestk Bruto (PDB) dengan komitmen untuk terus menurunkan pada 2020 dan 2021.

Bisnis.com, JAKARTA - Italia menetapkan target defisit tahun 2019 pada 2,4% dari Produk Domestk Bruto (PDB) dengan komitmen untuk terus menurunkan pada 2020 dan 2021.

Ketetapan ini merupakan konsesi parsial kepada Uni Eropa setelah menekan Menteri Keuangan Italia Giovanni Tria untuk memuat permintaan angaran pengeluaran koalisi yang berkuasa.

Lima hari setelah proyeksi rencananya akan dirilis, pemerintah masih belum mempublikasikan prakiraan pertumbuhan ekonomi yang mendukung rencananya. Rincian tersebut akan dirilis Kamis, kata seorang juru bicara pemerintah.

"Kami menghormati janji yang kami buat," kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, seperti dikutip Bloomberg. “Ini adalah anggaran yang serius, bertanggung jawab dan berani. Negara kita membutuhkan pertumbuhan yang kuat.”

Target defisit pemerintah yang populis untuk tahun depan adalah tiga kali lipat dari target pemerintah sebelumnya sebesar 0,8% dari PDB yang ditetapkan kembali pada bulan April. Tria berulang kali mengatakan target tersebut tidak lagi dapat dicapai. Pemerintah bertujuan untuk mengurangi defisit menjadi 2,1 persen pada 2020 dan 1,8 persen pada 2021.

Tria telah memerangi aksi barisan belakang di dalam pemerintahan koalisi. Luigi Di Maio dan wakil perdana menteri, Matteo Salvini, menuntut lebih banyak sumber daya untuk memenuhi janji-janji pemilihan mereka.

Tria juga dikabarkan mencoba membatasi target defisit menjadi 2% dari PDB selama negosiasi terakhir minggu lalu sebelum akhirnya menyetujui angka 2,4%.

"Kami berjanji untuk menaikkan tingkat pertumbuhan untuk secara bertahap menghapus kesenjangan dengan seluruh Eropa, yang telah mencapai 1% dalam 10 tahun terakhir," kata Tria.

“Dengan anggaran ini, kami akan berhasil mengurangi separuh selisih antara tingkat pertumbuhan Italia dan Uni Eropa pada tahun pertama, pada 2019,” lanjutnya.

Berbicara di sebuah acara di Roma pada hari sebelumnya, Tria mengatakan bahwa perlambatan ekonomi dan kebutuhan untuk menghindari peningkatan pajak penjualan yang direncanakan berdasarkan undang-undang yang ada telah mendorong defisit di tahun 2019 menjadi 2%.

Defisit tersebut digunakan untuk membiayai investasi dan implementasi awal pemotongan pajak dan dukungan pendapatan untuk rumah tangga termiskin yang termasuk dalam program pemerintah.

Pemerintah juga menetapkan komitmen untuk mengurangi rasio utang terhadap PDB menjadi 126,5% dari PDB pada 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper