Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Italia Giovanni Tria tidak memperlihatkan tanda-tanda bakal merevisi rencana anggaran belanja pemerintah populis untuk tahun depan. Namun, ia telah menyusun penyesuaian yang terbatas.
Sebelumnya, Wakil Presiden Uni Eropa Valdis Dombrovskis memperingatkan agar proposal anggaran Pemerintah Italia segera direvisi sebelum tenggat waktu berakhir pada Selasa (13/11/2018).
“Menkeu Tria akan mengonfirmasi defisit anggaran sebesar 2,4% terhadap pertumbuhan nasional meskipun mendapat tekanan dari Komisi [Eropa],” tulis Il Sole 24 Ore, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (11/11/2018).
Dengan tenggat waktu yang hampir habis, Tria dan stafnya masih mengukur target pertumbuhan ekonomi, pendanaan darurat yang dibutuhkan setelah badai, beban pembayaran bunga untuk utang, dan langkah-langkah yang menjamin tidak ada pelanggaran target dari 2,4%.
“Italia memprediksi pertumbuhan di bawah target saat ini yang sebesar 1,5% untuk tahun depan, setelah Komisi Eropa menetapkan perkiraannya pada Kamis (8/11/2018) sebesar 1,2%,” tulis Sole.
Sementara itu, melalui teguran yang pertama kali diberikan Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa itu meminta Pemerintah Italia segera merevisi proposal anggaran yang penuh dengan upaya mewujudkan janji-janji pemilu.
Dalam kampanye pemilu pada awal tahun ini, Pemerintah Populis di Italia telah berjanji untuk memberikan pemasukan bagi masyarakat miskin, mengurangi pajak, dan memangkas usia pensiun.
Dengan proposal yang telah disusun Pemerintah Italia berdasarkan pertimbangan tersebut, Komisi Eropa pun secara efektif menolaknya dengan mengingatkan bahwa proposal itu memiliki penyimpangan terhadap aturan fiskal UE.
“Dari pengalaman sebelumnya, kami telah melihat [proposal anggaran seperti yang diajukan Italia dapat membuat] kekacauan ekonomi terjadi dengan cepat. Dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memperbaikinya,” kata Dombrovskis dalam wawancara bersama La Stampa.
Dombrovskis menambahkan, Komisi Eropa tengah mempertimbangkan prosedur defisit berlebih yang memungkinan bagi Italia. Saat ini Italia harus dapat mengurangi defisitnya sebelum tenggat waktu yang diberikan berakhir atau berisiko mendapatkan sanksi hingga 0,2% dari output ekonomi.
Dombrovskis juga menilai strategi pemerintah Italia dapat membuat ekonomi Negeri Pisa kian melemah.
“Slogan tidak bisa mengubah realitas ekonomi,” tutur Dombrovskis.
Di sisi lain, Tria merespons, Italia sama saja dengan “bunuh diri” jika menuruti keinginan Komisi Eropa dan menilai perkiraan ekonomi yang dikeluarkan Komisi Eropa pekan lalu adalah “kesalahan teknikal.
Tria tidak hanya mendapat tekanan dari UE. Dari dalam negeri, Wakil Ketua Partai Liga Massimo Garavaglia meminta percepatan reformasi mengingat prospek pertumbuhan Italia yang melambat.
“Ada kebutuhan untuk mengaplikasikan [reformasi] secepatnya. Kami melihat ekonomi melambat, jadi semuanya masuk akal [untuk ekspansi anggaran],” ujarnya.