Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan jalan tol Padang—Pekanbaru, seksi 1 yakni ruas Padang—Sicincin masih menunggu finalisasi trase atau jalur dari Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta pembebasan lahan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan bahwa terkait dengan trase proyek ruas tol ini, pihaknya masih menunggu kepastian dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Masih dipertimbangkan oleh Pak Menteri karena ada beberapa permintaan atau tawaran dari Pemerintah Jepang untuk membantu dukungan konstruksi untuk terowongan-terowongan yang ada di Sumbar," katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Menurut Danang, trase juga masih dalam perhitungan Ditjen Bina Marga adalah mana terowongan yang paling efektif dan efisien untuk digunakan.
"Kalau dari Pemerintah Jepang ada tiga terowongan, tapi Bina Marga dengan alternatif rute mungkin hanya dua terowongan. Jadi, ini masih didiskusikan sejauh mana trase itu akan difinalkan," paparnya.
Dirjen Bina Marga Sugiyartanto mengatakan bahwa proyek jalan tol ini masih terkendala pembebasan lahan.
Baca Juga
"Masih terkendala pembebasan lahan kalau sudah selesai pasti masuk penlok [penetapan lokasi]-nya kan sudah kami usul," ujarnya.
Sebagian pendanaan pembangunan terowongan akan disokong pinjaman dari Jepang. Panjang terowongan yang dibangun Kementerian PUPUR sejauh 8,95 kilometer dengan kebutuhan dana US$420 juta. Pinjaman untuk pembangunan terowongan sudah masuk dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri atau green book.
Sesuai dengan rencana sebelumnya, jalan tol Padang—Pekanbaru dibangun sepanjang 245,80 kilometer yang akan dibagi dalam tiga tahap. Untuk tahap 1, dibangun dari Padang—Sicincin sepanjang 28 kilometer yang ditargetkan rampung pada tahun ini.
Selanjutnya, tahap kedua menghubungkan Pekanbaru—Bangkinang sepanjang 38 kilometer dan tahap 3 Sicincin, Sumatra Barat menuju Bangkinang, Riau sepanjang 189 kilometer yang ditargetkan tuntas pada 2023.