Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) mengharapkan pembebasan lahan proyek jalan tol Banda Aceh—Sigle akan rampung 100% pada September 2019.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan bahwa proyek jalan tol pertama di Provinsi Aceh tersebut masih dalam pembebasan lahan, sedangkan sebagian sudah dilakukan konstruksi fisik.
"Jalan tol Aceh—Sigli sedang dibuat, mudah-mudahan September ini seluruh tanahnya sudah bebas 100 persen," katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (26/8/2019).
Bintang menambahkan bahwa pembebasan lahan dilakukan beriringan dengan konstruksi fisik jalan tol karena sebagian konstruksi fisik seang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk.
"Konstruksi fisik sudah dimulai oleh PT Adhi Karya, diharapkan semua selesai secepatnya," ujar Bintang.
Hingga akhir Agustus 2019, progres pembebasan lahan jalan tol pertama di Aceh ini mencapai 40,88 persen.
Baca Juga
Progres pembebasan lahan paling maju berada di seksi 4 Indrapuri—Blang Bintang (13,50 kilometer) sebesar 94,42 persen. Seksi ini juga menjadi satu-satunya seksi yang sudah memulai tahap konstruksi dengan progres 25,59 persen. Secara keseluruhan, progres konstruksi baru mencapai 5,29 persen.
Konsesi jalan tol dimiliki oleh PT Hutama Karya (Persero) selama 45 tahun. Ruas ini juga menjadi satu dari 24 ruas tol Trans-Sumatra yang ditugaskan kepada Hutama Karya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bila proses pembebasan lahan rampung pada 2019, konstruksi jalan tol Banda Aceh—Sigli bisa rampung dalam 2 tahun mendatang sehingga bisa beroperasi pada 2022.
Ruas tol Banda Aceh—Sigli merupakan bagian dari jalan tol Banda Aceh—Medan sepanjang 470 kilometer. Ruas ini akan berlanjut ke ruas Sigli—Lhokseumawe (135 kilometer), Lhokseumawe—Langsa (135 kilometer), dan Langsa—Binjai (110 kilometer).
Pembangunan jalan tol Banda Aceh—Sigli menelan investasi hingga Rp12,35 triliun.