Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa di hindarkan. Saat ini limbah sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya khususnya kota Kendari. Pola komsumsi masyarakat diperkotaan, khususnya Kota Kendari memicu meningkatnya sampah plastik, misalnya kebiasaan membeli makanan siap saji dengan kemasan plastik. Menurut BPS Lingkungan (2018), jumlah timbulnya sampah di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 65.200.000 ton per tahun dengan penduduk sebanyak 261.115.456 orang. Penumpukan sampah dapat menjadi masalah yang sangat serius apabila tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran air, udara, tanah dan dapat menjadi faktor terjadinya bencana seperti banjir. Sampah plastik di kumpulkan pemulung dalam memenuhi kebutuhan keluarga tetapi memiliki permasalahan karena rendahnya nilai jual limbah plastik per kg Rp. 1.500,00, salah satu penyebabnya yaitu tidak bisa melakukan daur ulang, sehingga mereka menjual limbah plastik ke pengumpul yang melakukan daur ulang. Daur ulang juga memiki bahaya karena penggunaan pewarna kimia bila digunakan oleh manusia sebagai tempat makanan dapat menimbulkan kerusakan ginjal dan lambung, daur ulang sampah dijadikan sebagai kemasan makanan dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan daur ulang yang tidak merugikan bumi dan manusia.
RW 09 Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu. Bangunan rumah umumnya berupa rumah papan, sekitar 136 rumah. Masyarakat sekitar sebagian besar bekerja sebagai pemulung di TPA Puuwatu kota Kendari (Lestariet al., 2018). Rendahnya nilai jual limbah plastik per kg Rp. 1.500,00, sehingga pendapatan yang diperoleh pemulung Kota Kendari dari hasil penjualan hanya bisa memenuhi kebutuhan harian saja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari 2015, jumlah penduduk Kota Kendari mencapai 335.899 jiwa dengan volume sampah mencapai 763.326m3 perhari(BPPD,2017).
Plastik yang sudah menjadi sampah akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarsangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga bisa menyebabkan banjir. Sampah plastik yang dibakar bisa mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia (Surono et al, 2016). Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan plastik adalah Naphta, yaitu bahan yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran, untuk membuat 1 kg plastik memerlukan 1,75 kg minyak bumi, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya maupun kebutuhan energi prosesnya, sehingga berpotensi didaur ulang menjadi bahan bakar minyak (Kumar et al., 2011).
Solusi tepat guna yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahn pemulung Kota Kendari yaitu dengan menerapkan Destilasi Listrik yang didesain khusus untuk membantu pemulung dalam melakukan daur ulang sendiri dengan menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) dari limbah plastik. Menurut Surono et al, (2016) bahwa alat yang digunakan dalam pengolahan limbah plastik menjadi BBM yaitu proses destilasi yang menggunakan kompor gas sebagai pemanasnya dan beberapa parameter yang mempengaruhi keberhasilan yaitu jenis plastik, temperatur pyrolysis, tipe reaktor pyrolisis, laju pemasukan kalor, temperatur kondensasi. Akan tetapi, proses destilasi yang menggunakan kompor gas sebagai pemanasnya dapat menimbulkan polusi udara. Sehingga, dengan penggunaan Destilasi Listrik diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pemulung Kota Kendari dan mengurangi polusi udara.
Destilasi merupakan istilah lain dari penyulingan, yakni proses pemanasan suatu bahan pada berbagai temperatur, tanpa kontak dengan udara luar untuk memperolah hasil tertentu. Penyulingan adalah perubahan bahan dari bentuk cair ke bentuk gas melalui proses pemanasan cairan tersebut, dan kemudian mendinginkan gas hasil pemanasan, untuk selanjutnya mengumpulkan tetesan cairan yang mengembun (Cammack, 2006). Efesiensi kerja alat destilasi dapat diketahuidari volume yang dihasilkan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan (Adani et al., 2017).Penerapan teknologi Destilasi Listrik ini ditujukan untuk pemulung Kota Kendari sebagai solusi pemecahan masalah dalam hal rendahnya pendapatan yang diperoleh pemulung dan kurangnya kemampuan dalam mengelola limbah plastik secara mandiri. Teknologi ini dirancang dalam bentuk sederhana, praktis, ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan. Apabila teknologi Destilasi Listrik ini diterapkan di pemulung Kota Kendari, maka proses pengolahan limbah menjadi bahan bakar minyak (BBM) dapat dilakukan secara optimal dan efisien.
Berdasarkan isi yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa selama ini di kota Kendari Sulawesi Tenggara limbah plastik belum dimanfaatkan dengan baik dimana masyarakat hanya cenderung menumpuk sampah bahkan membakarnya yang dapat menimbulkan polusi udara dan bahaya bagi kesehatan sedangkan pemulung hanya menjualnya ke pengumpul dengan harga yang relatif rendah. Salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan bahan dasar plastik dimana mengandung minyak bumi sehingga bisa dikelola menjadi bahan bakar minyak melalui teknologi Destilasi Listrik dimana alat ini, selain mengubah limbah plastik sebagai bahan bakar minyak juga tidak menimbulkan polusi udara sehingga sangat cocok untuk diterapkan karena ramah lingkungan.
Bahan Bacaan:
Adani SI, dan Pujiastuti YA. 2017. Pengaruh Suhu Dan Waktu Operasi Pada Proses Destilasi Untuk Pengolahan Aquades Di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Jurnal Chemurgy. 01(1): 31-35.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kendari. 2017. Peta Rencana Pola Ruang, PetaRencanaStrukturRuang, Skala1: 400.000.
BPS. 2018. Pengelolaan sampah di Indonesia. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia.
Cammack R. 2006. Oxford Dictionary of Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Press. New York.
Kumar S, Panda AK, dan Singh RK. 2011.A Review on Tertiary Recycling of High-Density Polyethylene to Fuel.ResourcesConservation and Recycling. 5(5): 893–910.
Lestari H, dan Jufri N. 2018. Pendampingan Komunitas Perempuan Pemulung Melalui Pembentukan Family Educator Untuk Mewujudkan Keluarga Sadar Sehat (Kadarseh) Dan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Di Tpa Puuwatu Kota Kendari Sultra. Jurnal Ilmiah Praktisi Kesehatan Masyarakat Sulawesi Tenggara. 3(1): 2540-8283.
Surono UB, dan Ismanto. 2016. Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP, PET dan PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. J. Mek. Sist. Termal.1(1):32-37.