Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang di Sumatra tinggal menunggu momentum untuk meluncurkan proyek seiring dengan pengoperasian jalan tol Trans-Sumatra satu per satu,.
Direktur Marketing Terrakon Property Nata Susanto mengatakan bahwa Sumatra saat ini belum menjadi destinasi utama perdagangan dan sehingga pertumbuhannya tidak bisa sepesat Jawa.
"Di Sumatra masyarakatnya lebih banyak yang penghasilannya berbasis dari hasil bumi dari perkebunan atau dari tambang. Jadi, butuh waktu untuk membangkitkan perdagangan Sumatra atau menjadikan mereka kota berbasis perdagangan. Ditambah lagi banyak orang Sumatra yang merantau ke Jawa," kata Nata kepada Bisnis, Kamis (5/12/2019).
Nata menyebutkan bahwa dengan adanya tol Trans-Sumatra bisa membantu kota-kota di Sumatra menjadi kota perdagangan karena artinya pengiriman dan penerimaan komoditas bisa lebih cepat dilakukan.
Dengan pergerakan dagang yang lebih cepat, harga komoditas bisa naik dan harapannya bisa meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat Sumatra.
"Untuk itu di Sumatra, sekarang propertinya itu lagi nunggu momentum," ungkap Nata.
Baca Juga
Begitu harga bahan komoditas dan aktivitas perdagangan naik seperti karet dan sawit, maka properti di Sumatra akan booming kembali.
Adapun, dengan meningkatnya dan makin terbukanya Sumatra sebagai destinasi aktivitas bisnis, permintaan untuk hunian sewa, apartemen, atau hotel juga akan semakin bertumbuh lantaran kunjungan dan orang yang berbisnis ke Sumatra menjadi semakin tinggi.