Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I akan fokus mengembangkan dua pelabuhan utamanya, yakni Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.
Direktur Utama Pelindo I Dian Rachmawan mengatakan saat ini pelabuhan yang sudah beroperasi serta menghubungkan hinterland dan aktivitas perdagangan yakni Pelabuhan Belawan.
"Kami di Belawan kenal eksploitasi Belawan tentunya dari turunan-turunan eksploitasi itu akan banyak inisiatif pengembangan bisnis UMKM dan regional di sana," jelasnya, Selasa (18/2/2020).
Dia menambahkan sedang melakukan pengembangan Belawan New Container Terminal serta Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Pelindo I telah mengembangkan Belawan New ContainerTerminal Belawan New Container Terminal yang memiliki panjang dermaga 700 meter dengan kedalaman kolam -14 meter LWS (Low Water Spring) yang mampu melayani kapal Post Panamax atau kapal dengan bobot 50.000 DWT. Saat ini juga sudah dilengkapi dengan empat unit ship-to-shore (STS) crane, 12 unit automatic rubber tyred gantry (ARTG), dan 20 unit Head Truck.
Di sisi lain, lanjutnya, pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung belum bisa optimal karena masih berbentuk lahan baru (green field).
"Kuala Tanjung itu greenfield, belum sepenuhnya terjadi, baru cultivate. Pengembangan kita butuh dukungan pelaku usaha yang besar dulu skala nasional dan intenrasional tumbuhkan hinterland dan reduksi kemiskinan," jelasnya.
Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung SUdah dimulai sejak November 2019, saat Pelindo I telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Port of Rotterdam Authority dan Zhejiang Seaport. Kesepakatan tahap awal tersebut mencantumkan pokok-pokok perjanjian di antaranya Pelindo I dengan Zhejiang Seaport akan membuka rute call internasional dari Kuala Tanjung Ke Ningbo dan sebaliknya.
Pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri di Kuala Tanjung ini diproyeksikan akan membuka 90.000 lapangan pekerjaan dan meningkatkan potensi ekonomi sebesar US$30 miliar.
“Ke depannya, pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yaang terintegrasi dengan failitas penunjang pelabuhan berupa Kawasan Industri yang akan menarik investasi swasta dan asing, sehingga memberikan dampak bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi nasional,” katanya.