Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada tahun ini menargetkan sertifikasi 48.000 calon ahli bidang jasa konstruksi dari puluhan politeknik dan universitas di Indonesia.
Dari target tersebut, khusus di Wilayah III atau Jakarta, Jawa Barat, dan Banten ditargetkan 2.100 calon ahli akan disertifikasi.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Trisasongko Widianto mengatakan bahwa sertifikasi dilakukan untuk menunjang visi Presiden Joko Widodo dalam rangka pembangunan sumber daya manusia.
"Diharapkan setelah peserta mendapatkan sertifikasi keahlian bisa siap bekerja dan mempraktekkan ilmu-ilmunya yang didapat di perguruan tinggi," katanya di Depok, Selasa (10/3/2020).
Lebih lanjut, Trisasongko menyampaikan bahwa sertifikasi lulusan politeknik dan universitas ini dilakukan dalam dua gelombang untuk Wilayah III atau Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Perinciannya, di tahap pertama akan dilakukan sertifikasi bagi lulusan di bidang jasa konstuksi Sekolah Tinggi Teknologi PLN, PNJ, Institut Teknologi Nasional (Itenas), STT Mandala, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca Juga
Kemudian, gelombang 2 adalah Universitas Trisakti, Universitas Podomoro, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Jayabaya, Institut Teknologi Tndonesia, Universitas Pancsila, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Institut Teknologi Bandung.
Sertifikasi kepada 48.000 lulusan bidang jasa konstruksi dari puluhan politeknik dan universitas diselenggarakan oleh tujuh Balai Jasa Konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun, pada hari ini, Selasa (10/3/2020) telah diselenggarakan sertifikasi kepada 135 calon ahli Lulusan S1 dan D4 dari Politeknik Negeri Jakarta (PJN).