Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menginstruksikan pemanfaatan tanaman vetiver atau akar wangi di berbagai infrastruktur seperti Waduk, Tanggul Sungai, dan Tebing Jalan.
Seperti diketahui, vetiver merupakan tanaman akar rumput yang diklaim bermanfaat untuk perbaikan lingkungan, termasuk mencegah tanah longsor.
Hal ini disampaikan Basuki bertepatan dengan peringatan Hari Air Dunia 2020. Peringatan Hari Air diselenggarakan untuk menyadarkan pentingnya pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di Indonesia.
Basuki mengatakan banjir dan longsor di berbagai daerah menandakan adanya fenomena perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan.
“Pemerintah telah mencanangkan tanaman vetiver untuk mencegah longsor, termasuk bisa dimanfaatkan untuk mencegah longsor di tanggul-tanggul sungai dan di lereng atau tebing jalan nasional dan jalan tol,” kata Basuki melalui keterangan resminya, Jumat (13/3/2020).
Tanaman vetiver mulai diperkenalkan Presiden Jokowi bersama Menteri Basuki saat meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor di dua desa Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
Baca Juga
Untuk informasi, dalam kurun waktu setahun, akar tanaman vetiver bisa tumbuh 50 centimeter hingga 1 satu meter. Sementara dalam waktu 3 tahun tingginya mencapai empat meter.
Akar tanaman yang berasal dari India ini memiliki kemampuan menahan lumpur 6 hingga 35 kali lebih kuat jika dibandingkan jenis rumput lainnya. Oleh sebab itu, vetiver dianggap efektif mencegah tanah agar tidak longsor atau terkena erosi, banjir, hingga menahan sedimentasi ke waduk dan sungai.
Adapun, penanganan sungai di bagian hulu selain dilakukan dengan pendekatan vegetatif melalui reboisasi, juga dilakukan dengan normalisasi, seperti pelebaran, pengerukan sedimentasi dan perkuatan tebing, sehingga menambah kapasitas sungai dan mengurangi risiko banjir.
Dalam rangka konservasi air, Kementerian PUPR pada kurun waktu tahun 2015 - 2019 telah menyelesaikan berbagai infrastruktur di bidang Sumber Daya Air dengan pembangunan sebanyak 61 bendungan dimana 16 bendungan diantaranya telah selesai konstruksinya. Kementerian PUPR juga telah membangun 1 juta jaringan irigasi baru, dan 1.212 embung.