1. Aneh Tapi Nyata, Ada Direksi BUMN Buta Laporan Keuangan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan ada direksi perusahaan BUMN yang berkualitas sangat buruk. Saking buruknya, ada direksi yang tidak mampu membaca laporan keuangan perusahaan.
Erick mengatakan, mengelola BUMN adalah tugas melayani korporasi. Namun, ternyata tidak seluruh SDM yang dimiliki BUMN berkualitas mumpuni bahkan di tingkat direksi.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. BCA Bagi Dividen Rp455 per Saham, Ini Jadwalnya!
PT Bank Central Asia Tbk. akan melakukan pembayaran dividen tunai senilai Rp455 pada 11 Mei 2019.
Dalam pengumuman jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai tahun buku 2019, Selasa (14/4/2020), Bank Central Asia menyampaikan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bahwa perseroan akan membagikan dividen tunai senilai Rp555. Jumlah itu sudah termasuk dividen interim tunai senilai Rp100 yang telah dibayarkan perseroan pada 20 Desember 2019.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Pak Jokowi! Darurat Covid-19, Lelang Master Plan Ibu Kota Baru Kok Jalan Terus?
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar lelang Master Plan Ibu Kota Negara di tengah situasi darurat virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan laman lpse.lkpp.go.id, lelang tersebut berkode 6740119 dengan nama paket "Penyusunan Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara (Master Plan Ibu Kota Negara (MP IKN))". Lelang tersebut dimasukkan oleh Kementerian Bappenas pada 24 Maret 2020.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Belajar di Rumah TVRI Dinilai Tidak Interaktif
Praktisi sekaligus pakar pendidikan Itje Chodijah menilai program belajar di rumah TVRI selama wabah Covid-19 bagi siswa PAUD sampai dengan SMA belum optimal.
Itje beralasan alternatif program itu tidak interaktif dan mengeliminasi komunikasi di antara siswa dan guru.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Hadapi Dampak COVID-19, Pemerintah Jaga Risiko Krisis Ekonomi
Pemerintah terus berusaha meminimalkan dampak wabah COVID-19 di sektor ekonomi melalui berbagai strategi dan kebijakan untuk mengantisipasi efek negatif pandemi ini terhadap perekonomian Indonesia.
“Pemerintah berusaha menjaga agar tidak terjadi dampak di sektor ekonomi karena wabah COVID-19. Menjadi prioritas adalah bagaimana agar risiko krisis ekonomi itu tidak terjadi. Itu yang harus kita jaga,” kata Tenaga Ahli Utama Deputi III Kantor Staf Presiden, Edy Priyono dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Baca berita selengkapnya di sini.