Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Pandemi, Proyek Infrastruktur Langsung Lepas Landas

Saat kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan konsolidasi secara internal sehingga ketika Covid-19 selesai, proyek investasi bisa langsung dikerjakan.
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P.
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pekerjaan proyek infrastruktur dapat langsung dikerjakan usai pandemi Covid-19.

Pada Kamis (30/4/2020), Kementerian PUPR kembali menggelar kegiatan penjajakan minat pasar (market sounding) secara daring untuk enam proyek yang terdiri atas lima peroyek di sektor jalan tol dan satu proyek jembatan dengan total nilai investasi Rp80,54 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa upaya penjajakan minat pasar atau market sounding yang dilakukan saat ini sebagai upaya dalam keberlanjutan pembangunan infrastruktur ke depan.

"Ini take off setelah pandemi, sekarang kita mulai persiapannya agar selesai pandemi bisa kerja," katanya ketika memberi sambutan pada market sounding secara daring yang disiarkan secara langsung melalui saluran Youtube, Kamis (30/4/2020).

Dia menambahkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 diperkirakan mencapai puncaknya pada Mei dan mulai menurun pada Juni—Juli 2020.

Untuk itu, katanya, semua pihak harus berdisiplin dalam pencegahan penyebaran Covid-19 termasuk dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Insyaallah setelah itu kita bisa hidup normal kembali, setelah itu apa yang kita kerjakan sekarang ini jadi bagian menyiapkan untuk setelah pandemi take off," katanya.

Lebih lanjut, katanya, penjajakan minat pasar menawarkan proyek-proyek yang memiliki nilai ekonomi dan finansial yang baik.

Pada 30 April 2020, enam proyek yang ditawarkan yaitu jalan tol Semanan—Balaraja, jalan tol Layang Cikunir—Ulujami, jalan tol Sentul Selatan—Karawang Barat, jalan tol akses Patimban, jalan tol Semarang Harbour, dan Jembatan Batam—Bintan.

Basuki mencontohkan untuk proyek jalan tol akses Patimban bernilai ekonomi karena Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan kargo terutama untuk mengeskpor mobil. Selain itu, jalan tersebut nantinya menghubungkan jalan tol Cipali dengan akses ke Pelabuhan Patimban serta potensi kawasan industri baru di sepanjang jalan tol.

Demikian juga dengan jalan tol Semarang Harbour. Basuki mengatakan bahwa jalan tol itu akan menghubungkan kawasan industri Kendal dan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang serta menghubungkan juga dengan tol Semarang—Demak sehingga akan membentuk sistem logistik yang baik.

Selanjutnya, Jembatan Batam—Bintan, dinilai akan membantu mengembangkan potensi wisata sehingga dibutuhkan utnuk menghubungkan Batam dan Bintan.

"Ini tidak hanya market sounding, harus ada investornya. Mudah-mudahan calon investor yang ada jadi tertarik dengan pelayanan BKPM akan lebih mudah dan nyaman untuk berinvestasi di jalan tol dan infratsuktur lainnya," jelasnya.

Basuki juga mengapresiasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berupaya tetap menjaga iklim investasi di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa saat kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan konsolidasi secara internal sehingga ketika Covid-19 selesai, proyek investasi bisa langsung dikerjakan.

"Ketika Covid-19 selesai, kita take off," kata Bahlil yang juga memberi sambutan dalam acara tersebut.

Bahlil juga berharap agar para investor yang hadir dalam market sounding tertarik untuk selanjutnya berinvestasi. Apalagi, proyek yang ditawarkan juga memiliki jelas-jelas bernilai ekonomi karena diprakarsai oleh badan usaha.

"Jangan sampai market sounding, tapi tidak ada yang beli. Ini barang paten punya, barang bagus, biasanya peminat banyak," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper