Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) mengaku saat ini masih menghadapi sejumlah masalah dalam pembangunan proyek jalan tol Trans-Sumatra.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi terkait dengan pembebasan lahan.
"Masih terdapat permasalahan pembebasan lahan yang muncul pada proyek pembangunan tol Sumatra, seperti tumpang tindih kepemilikan tanah antara masyarakat dan barang milik negara [BMN]," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Fauzan mengatakan bahwa permasalahan tersebut sedang dalam proses pemecahan dan segera ditindaklanjuti.
Untuk itu, perusahaan mengharapkan dukungan dari semua pihak dan pemangku kepentingan terkait agar masalah tersebut dapat segera teratasi dan tol trans-Sumatra dapat segera dinikmati oleh masyarakat.
Sebelumnya, Fauzan menyatakan bahwa salah satu kendala yang menyebabkan proyek jalan tol Pekanbaru—Dumai masih belum beroperasi dan dibuka untuk umum, yaitu ada bidang lahan yang masih belum tuntas pembebasan atau ganti ruginya.
Baca Juga
Sampai sekarang, pihaknya masih terus berkoordinasi untuk melakukan pembebasan lahan yang dimaksud.
"Perusahaan masih terus berkoordinasi melakukan upaya pembebasan lahan, dengan pihak-pihak terkait di beberapa lokasi yang saat ini masih terkendala yaitu di exit Kandis Utara dan exit Kandis Selatan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).