Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) mengusulkan dua cara untuk mengakhiri kelangkaan kontainer di lapangan.
Ketua Umum Gabel Oki Widjadja mengatakan saat ini kelangkaan kontainer merupakan masalah yang dihadapi seluruh pelaku industri di seluruh dunia, termasuk di dalam negeri. Kelangkaan kontainer salah satunya disebabkan oleh rendahnya volume kontainer produk impor yang masuk.
"Kebutuhan kontainer untuk ekspor tidak sebanding dengan masuknya kontainer impor. Hal ini hanya dapat diselesaikan melalui beberapa cara," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/12/2020).
Oki mengusulkan dua cara untuk menyelesaikan kelangkaan kontainer tersebut. Pertama, masing-masing pabrikan menjadwal ulang rencanan produksi dan ekspornya.
Kedua, pemerintah memberikan inesentif kepada industri perkapalan untuk dapat membawa kontainer-kontainer kosong ke dalam negeri.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman mengatakan keterlambatan pengiriman produk ekspor dapat mencapai 2 pekan sejauh ini. Namun, mayoritas pabrikan dapat melakukan renegosiasi dengan buyer masing-masing lantaran kondisinya force majeure atau kondisi luar biasa.
Baca Juga
"[Sampai saat] ini masih bisa kami antisipasi dengan penjadwalan ulang, [baik untuk kebutuhan] produksi maupun ekspor. Sejauh ini masih bisa diatasi," ucapnya.
Namun demiian, Daniel menilai harga produk elektronik ke konsumen dapat meningkat pada Januari 2021 jika kondisi kelangkaan terus terjadi. Pasalnya, 60-70 persen komponen elektronika industri domestik masih bergantung pada impor.
Daniel menyatakan kebanyakan pabrikan harus mengeluarkan biaya lebih dalam mengirim produk jadi atau mendapatkan bahan baku. Pasalnya, ruang negosiasi menjadi terbatas karena fenomena kelangkaan kontainer terjadi di seluruh dunia.
"Masalah [kelangkaan kontainer] ini berat karena [semua aktivitas ekspor-impor elektronika] dijadwal ulang semua dan harga [logistik] sudah sampai tiga kali lipat. Dalam waktu dekat belum tahu [ada kenaikan harga jual] atau tidak, tapi kalau terus-terusan begini baru ada dampak," katanya.