Bisnis.com, JAKARTA — Busan Port Authority menjelang akhir tahun lalu menyakan bahwa mereka akan mendirikan dan mengoperasikan gudang berikat di Pelabuhan Probolinggo di Jawa Timur untuk memperluas koneksi logistik antara Busan dan Indonesia dan mendukung daya saing perusahaan Korea Selatan yang berbisnis di sana.
Jawa Timur menjadi wilayah ekonomi terbesar kedua di Indonesia, setelah Jakarta, dan merupakan tempat banyak perusahaan Korsel berbisnis. Apalagi dengan kemacetan di sekitar Pelabuhan Surabaya, permintaan gudang berikat dan infrastruktur logistik lainnya meningkat di Pelabuhan Probolinggo.
Busan Port Authority (BPA) seperti dikutip dari laman perusahaan itu, Senin (18/1/2021) menyatakan bahwa mereka berencana mendirikan perusahaan patungan pada Februari tahun depan bersama dengan perusahaan logistik lokal PK dan Korea Overseas Infrastructure & Urban Development (KIND) Corporation dan menyelesaikan pembangunan gudang dan memulai aktivitas penjualannya mulai Desember.
Perusahaan patungan yang berpartisipasi dengan BPA akan menangani pengiriman darat dan pembongkaran pelabuhan dan akan memperluas ruang lingkup bisnis untuk memasukkan gudang referensi, pengembangan, dan pengoperasian pelabuhan baru.
CEO BPA Nam Ki-chan menyatakan, “Hal ini berarti bahwa BPA mengamankan basis distribusi di Indonesia meskipun perang dagang AS-China dan situasi COVID-19 berlangsung dalam waktu yang lama. BPA akan secara proaktif memperluas jaringan logistik Busan dengan Pelabuhan luar negeri."
PK didirikan pada 1991 berada di peringkat sepuluh besar industri maritim dan logistik dan merupakan logistik Indonesia pertama perusahaan yang akan berbasis di Pelabuhan Probolinggo.
Baca Juga
KIND adalah lembaga publik di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi yang didirikan pada 2018 untuk mendukung Perusahaan Korsel untuk masuk ke pasar luar negeri.