Bisnis.com, JAKARTA - Proses pengerjaan pipa minyak Blok Rokan telah mencapai separuh lebih. PT Pertamina Gas menargetkan penyelesaiannya pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan per Maret 2021, pihaknya telah merealisasikan investasi untuk pembangunan pipa minyak Blok Rokan sebesar 55 persen dari total investasi senilai US$300 juta.
Adapun, Pertagas membangun jalur pipa minyak Blok Rokan yang terbagi atas dua ruas yakni utara dan selatan. Fokus perseroan saat ini adalah menyelesaikan ruas utara terlebih dahulu karena perannya yang krusial pada saat alihkelola ke PT Pertamina (Persero).
"Sudah 55 persen. Agustus kita harapkan ruas yang bagian Utara selesai kan dan kita propose ada parsial commissioning di utara," katanya di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Wiko menuturkan, ruas utara akan siap digunakan pada masa alihkelola ke PT Pertamina (Persero) pada Agustus. Menurutnya, kendati ruas selatan belum rampung, pipa di ruas utara telah bisa dioperasikan.
Dia menjelasakan, ruas selatan akan dirampungkan setelah penyelesaian pengerjaan pipa ruas utara. Ruas selatan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini atau paling lambat awal 2022.
Sementara itu, Wiko menyebut pengerjaan proyek pipa minyak Blok Rokan berjalan sesuai dengan rencana. Proses pembebasan lahan telah hampir dirampungkan Pertagas.
Dia menuturkan, kebutuhan lahan untuk proyek itu telah mencapai 98 persen. Dia optimistis proyek itu akan selesai dengan cepat.
"Tidak ada masalah lahan sudah 98 persen terbebaskan dalam arti tanah tumbuh dan kecil sisanya milik org lain. Lainnya milik negara," jelasnya.
Sebagai catatan, Pertagas melaksanakan pembangunan pipa minyak mentah Rokan sepanjang lebih kurang 367 kilometer dengan diameter 4—24 inchi. Proyek tersebut berada koridor Minas—Duri—Dumai dan Koridor Balam—Bangko—Dumai, Wilayah Kerja Rokan.