Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyediakan anggaran sebesar Rp57,1 miliar untuk mengatasi kemacetan di jalur Puncak, Bogor.
Kepala BPTJ Polana B. Pramesti mengatakan penanganan kemacetan di kawasan tersebut menjadi salah satu program prioritas BPTJ di tahun ini. Semula, anggaran dana sebesar Rp100 miliar, tetapi adanya refocusing membuat anggaran dipangkas hingga 43 persen.
"Penanganan kemacetan di wilayah puncak dengan anggaran awal Rp100 miliar berkurang menjadi Rp57,1 miliar [43 persen]," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/4/2021).
Dia menjelaskan, penanganan kemacetan ini diinisiasi dengan beberapa detail kegiatan yaitu pembangunan fasilitas penunjang dan rute terminal tipe A Baranangsiang - Ciawi - Simpang Ciawi - Rest Area Gunung Mas dan Terminal Bubulak - Ciawi, pembangunan transit poin di Simpang Ciawi, pengadaan halte portable, dan buy the service atau program angkutan umum bersubsidi.
Dalam kesempatan tersebut Polana mengungkapkan bahwa sektor transportasi Jabodetabek masuk dalam daftar refocusing anggaran oleh pemerintah. Perubahan anggaran transportasi Jabodetabek dari yang semula Rp450,58 miliar menjadi Rp328,93 miliar.
Dia menambahkan, selain penanganan kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, BPTJ juga telah melakukan pemetaan program berdasarkan skala prioritas dan menyusun beberapa kegiatan strategis di 2021 dalam rangka mewujudkan implementasi penggunaan anggaran yang efektif dan tepat sasaran.
Baca Juga
"Adapun program prioritas nasional BPTJ tersebut adalah pembangunan terminal tipe A Jatijajar sebesar Rp33,48 miliar, pembangunan terminal tipe A Pondok Cabe sebesar Rp4,3 miliar, pengadaan ATCS sebesar Rp4,65 miliar, pengadaan pemasangan perlengkapam jalan di ruas jalan Jabodetabek dengan anggaran Rp24,03 miliar, penyusunan dokumen study Elevated Loop Line dengan pagu Rp7,48 miliar," imbuhnya.