Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan penyelesaian Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan mereduksi potensi banjir DKI Jakarta secara signifikan.
Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PUPR Bob Arthur Lambogia mengatakan kedua bendungan tersebut akan meningkatkan tingkat daya tampung air di hulu sungai. Pasalnya, lanjut Bob, tingkat tampung air di daerah Bogor sudah rendah.
"Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi itu dibangun karena runoff coefficient di daerah hulu sudah besar, sehingga debit yang masuk ke [Sungai] Ciliwung besar" katanya kepada Bisnis, Senin (19/7/2021).
Bob menjelaskan runoff coefficient adalah presentasi air yang terus mengalir ke laut. Seperti diketahui, tidak semua air hujan terserap ke dalam tanah,
Bob menilai runoff coefficient yang ideal di sungai sekitar Jabodetabek agar tidak banjir adalah 20 persen. Dengan kata lain, 80 persen debit air hujan terserap ke dalam tanah.
Bob memperkirakan runoff coefficient sungai di sekitar Jabodetabek telah melebihi 50 persen. Artinya, lebih dari 50 persen air hujan mengalir ke Ibu Kota setiap musim penghujan.
Karena itu, Bob berpendapat rampungnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan mereduksi potensi banjir di Ibu Kota secara signifikan. Meski demikian, potensi banjir di DKI Jakarta pada musim hujan 2021-2022 masih tetap ada.
"Kalau dibilang banjir, tergantung dari curah hujan dan durasi hujan. Kalau tinggi sekali dan durasi yang lama, tentu banjir akan terjadi," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane Kementerian PUPR Bambang Hari Mulyono mengatakan kedua bendungan tersebut hanya akan meredam puncak banjir di DKI Jakarta.
Pasalnya, fungsi kedua bendungan tersebut hanya mengurangi debit banjir, sedangkan bendungan pada umumnya memiliki fungsi irigasi, pembangkit listrik, dan sumber air minum.
Bambang mencatat berfungsinya bendungan tersebut dapat meredam puncak banjir sekitar 12 persen di Pintu Air Manggarai. Bambang berharap konstruksi Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dapat rampung sebelum musim hujan akhir 2021.
"[Kedua] bendungan ini direncanakan dapat menurunkan puncak banjir sebesar 30 persen di lokasi. Jadi dari debit banjir yang direncanakan 365 liter per detik [lpd] kami turunkan jadi sekitar 253 lpd. Jadi, kami tidak mengurangi banjir, tapi meredam puncak banjirnya," katanya.
Berdasarkan data BBWS Cisadane dan Ciliwung, Bendungan Ciawi memiliki kapasitas 6,05 juta meter kubik. Adapun, potensi reduksi debit air banjir mencapai 111,75 lpd.
Sementara itu, Bendungan Sukamahi memiliki kapasitas 1,68 juta meter kubik. Bendungan tersebut ditujukan untuk mengendalikan banjir dengan kapasitas pengurangan debit air banjir sekitar 15,47 lpd.