Bisnis.com, JAKARTA – Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi US$1.048,62 per ton. Harga referensi ini turun US$45,53 atau 4,16 persen dari pada periode Juli 2021, yaitu sebesar US$1.094,15 per ton.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“Saat ini harga referensi CPO menurun tetapi masih melampaui threshold US$750 per ton. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$93 per ton untuk periode Agustus 2021,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (31/7/2021).
BK CPO untuk Agustus 2021 merujuk pada Kolom 7 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar US$93/MT. Nilai tersebut berubah dari BK CPO untuk periode Juli 2021, yaitu sebesar US$116 per ton.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Agustus 2021 sebesar US$2.350,66 per ton menurun 2,38 persen atau US$57,32 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$2.407,98 per ton.
Turunnya harga referensi biji kakao berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Agustus 2021 menjadi US$2.067 per ton. Turun sebesar 2,64 persen atau US$56 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar US$2.123 per ton.
Baca Juga
Meski demikian, penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020.
HPE produk kulit dan kayu tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Demikian juga dengan BK komoditas produk kayu dan produk kulit. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020.