Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan bahwa pelayanan transportasi laut tetap menjadi prioritas kendati saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenhub adalah memastikan keamanan dan keselamatan pelayaran yang merupakan prioritas utama dalam transportasi laut, sehingga dapat melancarkan pengiriman logistik, terutama untuk komoditas kebutuhan pokok dan barang strategis di wilayah Indonesia.
“Kami terus berupaya untuk memastikan dan meningkatkan keamanan dan keselamatan pelayaran dengan menetapkan alur-pelayaran sehingga kapal-kapal yang masuk maupun keluar pelabuhan lebih terjamin keselamatan dan keamanannya sehingga dapat mendukung pula kelancaran pergerakan perekonomian dan kegiatan masyarakat, khususnya di Pelabuhan Namlea dan Pelabuhan Tobelo,” ujarnya, Kamis (19/8/2021).
Hengki menilai Pelabuhan Namlea dan Pelabuhan Tobelo merupakan dua pelabuhan yang memiliki peranan penting bagi masyarakat di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
Menurutnya, hadirnya Pelabuhan Tobelo memberikan dampak penurunan harga kebutuhan pokok sehingga menjadi lebih terjangkau dikarenakan supply dapat dibawa langsung dari Surabaya, Makassar dan Manado ke Halmahera Utara.
"Hal ini tentunya juga sejalan dengan tujuan dari program Tol Laut yang dicanangkan oleh Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI," imbuhnya.
Baca Juga
Lebih lanjut dia menuturkan, terdapat beberapa unsur penting dalam menetapkan alur-pelayaran, salah satunya adalah survey hidro-oseanografi yang berfungsi untuk mengevaluasi data-data teknis perairan yang akan ditetapkan alur-pelayarannya, sehingga kapal-kapal yang akan masuk maupun keluar pelabuhan terjamin keselamatan dan keamanannya.
Terkait hal ini, Ketua Kelompok Pengamatan Laut Distrik Navigasi Kelas I Ambon Heintje E.J. Tatipikalawan menyebut sistem rute yang tepat untuk ditetapkan di alur-pelayaran masuk Pelabuhan Namlea adalah rute dua arah. Selain itu, terdapat juga kebutuhan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP) yang perlu dibangun/dipasang sebanyak 1 unit di luar dari 11 unit SBNP yang sudah terpasang.
"Adapun sistem rute yang ditetapkan di alur-pelayaran masuk Pelabuhan Tobelo adalah rute dua arah dan jumlah kebutuhan SBNP sebanyak 4 unit di luar 7 unit SBNP yang sudah terpasang," sambung Heintje.