Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Nikkei 225 Capai Level Tertinggi Sejak Tiga Dekade Lalu

Jepang telah menjadi pasar saham utama dengan kinerja terbaik di dunia selama dua pekan terakhir di tengah harapan adanya pemimpin baru.
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg
Bursa Saham Tokyo./Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham Nikkei 225 Stock Average menguat menuju level tertinggi sejak gelembung ekonomi di Jepang lebih dari tiga dekade lalu.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (14/9/2021), KDDI Corp. dan M3 Inc. menjadi kontributor terbesar hingga 0,5 persen bagi indeks Nikkei 225 pada pukul 9.50.

Indeks bluechip ini naik ke level 30.626,50, melampaui puncak tertinggi pada Februari lalu. Sementara itu, pada indeks Topix, produsen otomotif menjadi kontributor terbesar yang sekitar 0,5 persen.

Jepang telah menjadi pasar saham utama dengan kinerja terbaik di dunia selama dua pekan terakhir di tengah harapan adanya pemimpin baru. Selain itu, kinerja indeks semakin menguat setelah memasukkan Nintendo Co., Keyence Corp. dan Murata Manufacturing Co.

Pasar valuta asing juga telah kembali dengan JPMorgan, Baillie Gifford dan BNP Paribas Asset Management yang mengatakan semakin positif di Jepang.

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat dengan level tertinggi sejak Agustus 1990. Hideyuki Ishiguro, strategist di Nomura Asset Management Co. mengatakan progres Jepang dalam menghadapi pandemi telah berdampak positif terhadap pasar.

Pada Senin (13/9/2021), pemerintah Jepang melaporkan 50,9 persen populasi telah mendapatkan suntikan vaksin lengkap.

“Tingkat vaksinasi Jepang telah mencapai 50 persen dan berada pada level yang sama dengan AS. Ekuitas Jepang tidak stabil seiring dengan ekuitas AS dan Eropa karena ketidakpastian politik dan tertundanya proses vaksinasi. Namun, kedua faktor tadi telah tertangani. Langkah investor untuk membuka posisi mereka sebelumnya akan berlanjut," kata Ishiguro.

Indeks Nikkei 225 kini menguat 11 persen sepanjang tahun ini dan Topix naik 17 persen. Capaian tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan Indeks S&P 500 sebesar 19 persen dan kenaikan Indeks STOXX Europe 600 sebesar 17 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper